Interaksi Online, Senjata Ampuh Juragan Helm Tingkatkan Penjualan – Seperti yang diketahui, pemerintah kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali, serta beberapa kota lainnya. Alhasil, pembatasan jalan dan mobilitas diterapkan, pusat perbelanjaan ditutup, hingga restoran dan supermarket tetap dibuka tapi dengan pembatasan yang ketat.
Menanggapi hal tersebut, tentu Anda sebagai pemilik bisnis perlu menyiapkan beberapa hal. Misalnya, Juragan Helm yang meningkatkan intensitas interaksi online demi tetap bisa menjangkau para pelanggan setianya.
Tahukah Anda, budaya mengendarai sepeda motor menjadi salah satu ciri masyarakat Indonesia. Pada Februari 2020 silam, bahkan Indonesia dinobatkan sebagai raja sepeda motor di Asia Tenggara. Apa maksudnya? Artinya, penjualan sepeda motor di Tanah Air berada di posisi tertinggi di antara negara-negara tetangga.
Menurut data dari ASEAN Automotive Federation, penjualan sepeda motor di Indonesia sepanjang tahun 2019 mencapai angka 6.487.460 unit. Angka itu meningkat sebesar 1,6% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut dua kali lipat lebih besar dari Vietnam di posisi kedua dengan penjualan sebanyak 3.271.000 unit.
Menjamurnya pengendara motor di Indonesia bisa dimanfaatkan sebagai peluang bisnis. Juragan Helm, sebuah toko helm yang telah membuka cabang di beberapa tempat di Jabodetabek, memanfaatkan situasi ini. Juragan Helm adalah toko helm dengan spesialisasi helm-helm impor dengan kualitas dan harga premium.
Bangun Bisnis dari Pameran di Mall Sampai Toko Online Sendiri
View this post on Instagram
Menurut Agus Hermawan, owner sekaligus director Juragan Helm, tokonya mulai dibuka di tahun 2007. Jika dihitung, sekarang usia tokonya berarti sudah kurang lebih 13 tahun. Dalam rentang waktu tersebut, Juragan Helm sudah membuka sebanyak tiga cabang. Satu toko di Jakarta Barat, satu lagi di Tangerang, dan satu lainnya di Bekasi Barat.
Sejauh ini, Juragan Helm menjual sebanyak tujuh merek helm, yaitu yang termurah Zeus, hingga HJC, Airoh, Arai, Shoei, Nolan dan Xlite. Semuanya adalah merek impor. Agus mengaku kalau ia belum melakukan kerja sama dengan merek lokal.
Baca juga: Usaha Bengkel Motor, Meraup Untung Berbekal Keahlian
Tak hanya toko offline, Juragam Helm kini sudah melakukan digitalisasi usaha dan menjual helm-helmnya di berbagai marketplace. Selain itu, mereka juga menjual lewat media sosial Instagram dan WhatsApp.
Walau begitu, Agus mengaku kalau Juragan Helm sebetulnya sudah berusaha go online sejak awal. Di tahun pertama berdiri, penjualan dilakukan di berbagai pameran mall atau event otomotif dan juga secara online, seperti Kaskus dan Facebook. Hanya saja, pada saat itu aktivitas belanja online masih belum begitu populer karena masih banyak masyarakat yang belum percaya akibat adanya potensi penipuan.
Hal tersebut kemudian dijadikan challenge oleh Juragan Helm. Agus ingin memberikan kepercayaan kepada konsumen kalau tokonya benar-benar ada dan tak ada usaha penipuan. Menurutnya, zaman dulu ketika masih berjualan online di platform yang terbatas, pembuktian kalau tokonya real itu memang sulit dilakukan.
Dengan demikian, menunjukkan eksistensi nyata tokonya tersebut menjadi tantangan utama bagi Juragan Helm ketika awal-awal berdiri.
Kesulitan itu berbanding terbalik dengan sekarang yang segalanya menjadi lebih mudah. Media sosial semakin banyak. Pelanggan pun sudah merasa nyaman untuk berbelanja online dengan hadirnya beberapa marketplace terpercaya.
Media sosial Juragan Helm pun sangat aktif berinteraksi dengan customer sebagai salah satu usaha untuk tetap bisa menjangkau para pelanggan setianya. Misalnya, ketika ada customer yang ingin bertanya lewat Instagram tentang ketersediaan barang, Juragan Helm selalu merespon.
Tak hanya itu, Juragan Helm juga sering melakukan live di Instagram sebanyak dua kali dalam sehari, yakni pukul 11 siang dan 4 sore, sebagai upayanya untuk bisa tetap berkomunikasi dengan para pelanggan.
Aktivitas ini pun juga bertujuan untuk mengakomodir keperluan pelanggan yang ingin melihat-lihat toko offline-nya dari rumah sehingga Agus bisa menumbuhkan kepercayaan di diri pelanggan terhadap bisnis yang dijalaninya.
Baca juga: 5 Pelajaran Berharga soal COVID-19 yang Bantu Pebisnis Hadapi Krisis
“Live Instagram cukup ramai juga dan intense. Customer gak cuma nonton doang tapi nanya-nanya juga soal warna dan merek-merek tertentu. Saking intense-nya, kami seringkali live sampai satu jam lebih,” kata Agus.
Siapa sangka, aktif live di Instagram berpengaruh pada meningkatnya jumlah penjualan karena sebagian customer yang masih ragu untuk berbelanja online, tampak semakin yakin kalau toko Juragan Helm ini real. Ya, nyatanya upaya digitalisasi usaha ini bukan cuma mampu meningkatkan validitas dan kepercayaan dari pelanggan, melainkan meningkatkan penjualan.
Meski sudah melakukan digitalisasi usaha, toko offline Juragan Helm pun tetap buka karena untuk beberapa area, sebagian pelanggan masih mengandalkan toko fisik. Saat ini, setelah empat bulan tutup, toko offline Juragan Helm sudah buka di tengah pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Menurut Agus, market offline pun masih banyak dan besar karena market helm, terutama untuk dunia otomotif, itu juga besar. Toko offline tetap dibuka dengan alasan Juragan Helm ingin menjangkau daerah di mana toko dan dealer-nya belum menjual produk yang Juragan Helm miliki.
Andalkan GoSend dan Moka Saat Berjualan
Selama menjalankan bisnis, Juragan Helm pun memanfaatkan berbagai layanan dari Gojek demi mendukung kelancaran operasional usahanya.
Misalnya, di zaman sekarang, pelanggan menuntut adanya kecepatan dalam hal pengiriman barang. Mereka ingin barang sampai di rumah satu atau dua jam setelah pemesanan.
Maka, mau tak mau Juragan Helm pun harus mengakomodir permintaan ini dengan memanfaatkan GoSend sebagai penyedia layanan pengiriman ke berbagai daerah. Bersama Gojek, penjualan Juragan Helm jadi lebih mudah dan selalu ada peningkatan penjualan setiap tahunnya.
Di sisi lain, Juragan Helm juga mengandalkan Moka dalam hal pencatatan penjualannya. Agus sudah menggunakan Moka selama tiga tahun dan ia merasa terbantu dengan berbagai fitur yang disediakan.
Misalnya, Agus dapat dengan mudah mengecek persediaan stok produk di semua cabang yang dimilikinya tanpa perlu datang langsung ke tiap outlet.
“Dengan adanya fitur ini, pengecekan stok jadi lebih cepat. Kalau dulu, masih manual dan harus bolak-balik buku terus, tapi sekarang fitur Moka yang ini penting.
Selain itu, kami bisa langsung melihat laporan penjualan, misalnya 2020 kemarin seperti apa, apakah omzet meningkat atau tidak. Kami juga bisa tahu merek atau tipe apa yang paling best-seller. Itu adalah fitur-fitur yang bagus buat saya,” ungkap Agus.
Ke depannya, Juragan Helm ingin membuka cabang baru di kota lain sekaligus ingin memperbesar jalur distribusi barang demi memenuhi kebutuhan para pelanggan di berbagai kota di Indonesia. Tentu, rencana ini pun akan direalisasikannya dengan tetap mengandalkan GoSend dan Moka sebagai platform penunjang bisnisnya.
Ya, dalam situasi apa pun yang sedang dihadapi para pemilik bisnis, tentu kami akan selalu ada untuk mendukung perkembangan usaha Anda. Pantau terus newsletter dan Instagram Moka untuk mendapatkan update serta berita terkini yang akan membantu usaha Anda maju dengan pasti.
Juragan Helm siap untuk tetap #MelajuBersamaGojek. Bagaimana dengan Anda?