Marco’s Chop Shop: Bisnis Barbershop yang Berawal dari Kesenjangan Ekspektasi dan Realita – Kini bisnis barbershop sudah menjamur di tanah air. Namun bila kita menilik ke beberapa tahun silam, istilah barbershop mungkin masih terdengar asing bagi khalayak ramai.
Khususnya bagi para laki-laki, yang jika boleh jujur, lebih familiar dengan istilah ‘pangkas rambut’. Namun kini semuanya telah berubah.
Banyak laki-laki yang lebih sadar akan penampilan dan memutuskan untuk grooming di barbershop. Mengapa bisa demikian?
Tentu ini tidak lepas dari tendensi semua orang untuk menampilkan versi terbaik dari dirinya sendiri, termasuk dari segi penampilan.
Keterbukaan akses internet pun semakin menambah inspirasi styling para laki-laki. Hanya saja, keterbatasan fasilitas dan grooming skill di kebanyakan pangkas rambut membuat mereka membutuhkan tangan-tangan yang lebih ahli. Kebutuhan baru ini pun menciptakan peluang usaha bagi mereka yang cekatan.
Baca juga: Bisnis Franchise Barbershop: Tantangan, Peluang, Tips Sukses
Salah satu pengusaha yang cepat menangkap peluang ini adalah Amrit, pemilik dari Marco’s Chop Shop. Namun Amrit bukan hanya mampu melihat peluang, tapi juga berhasil menciptakan standar baru dalam industri ini.
Bagi Anda yang ingin mengikuti jejak Amrit dalam menekuni bidang men’s grooming, berikut ini kisah inspiratif yang perlu Anda ketahui.
Mengenal Bisnis Barbershop Marco’s Chop Shop
Marco’s Chop Shop ini berawal dari kebutuhan Amrit sendiri. Ia melihat adanya gap atau kesenjangan antara pelayanan barbershop Indonesia dengan apa yang menjadi ekspektasinya.
Artinya, industri pelayanan barbershop yang ada di Indonesia ini masih belum cukup baik sehingga perlu peningkatan mutu layanan.
Melihat peluang tersebut, Amrit yang kebetulan sedang berada di luar negeri pun mempelajari barbershop yang ada di sana.
Amrit pulang ke Indonesia membawa satu pertanyaan, yaitu “Apa services yang bisa diterima oleh pasar Jakarta?”.
Pertanyaan ini menuntun Amrit untuk melakukan riset dan observasi tentang pola dan kebutuhan konsumen.
Dengan demikian, ia berhasil membuat Marco’s Chop Shop unik karena memberikan pelayanan yang berbeda.
Saat kembali ke Indonesia, Amrit bisa langsung mempraktikkan ilmu-ilmu yang ia serap dan mendirikan Marco’s Chop Shop. Namun, tentu saja Amrit tidak mendirikan bisnisnya tanpa unique selling preposition tersendiri.
Nah, untuk menunjang pelayanan terbaik, para staf Marco’s Chop Shop sudah menjalani pelatihan khusus. Mereka bukan hanya mendapatkan pelatihan skill teknis saja, melainkan juga bagaimana cara melayani customer melalui attitude dan komunikasi yang baik.
Dengan demikian, setiap pelanggan bisa merasakan pengalaman grooming terbaik di Marco’s Chop Shop.
Bagaimana Moka membantu Marco’s Chop Shop?
Dengan Moka, Marco’s Chop Shop dapat meningkatkan kualitas layanan melalui feedback pelanggan yang bisa dipantau melalui fitur CRM dari Moka POS
Dengan demikian, Amrit bisa langsung membenahi bagian-bagian apa yang kurang sesuai dengan selera customer.
Selain itu, dengan Moka, Amrit juga bisa mengetahui data customer dan spending pattern dari para customer-nya.
Data-data ini merupakan insights yang sangat berharga untuk perumusan strategi pemasaran selanjutnya. Dengan demikian, Marco’s Chop Shop bisa memasarkan layanannya dengan lebih efisien.
“Pada akhirnya, strategi tersebut bisa membuat Marco’s Chop Shop lebih dekat dengan customer,” tukas Amrit.
Untuk mengenal lebih lanjut bagaimana bisnis barbershop ini bisa laris manis di Indonesia, simak video di bawah ini.
Nah, apabila Anda juga menyukseskan bisnis yang dijalani bersama Moka, kunjungi halaman berikut ini untuk info lebih lanjut. Anda juga bisa menikmati beragam fitur dari Moka selama 14 hari. GRATIS!