Hari Kamis, 13 Januari 2019, Moka mengadakan sebuah acara berupa seminar yang diselenggarakan di Michelle’s Organic Corner, Menteng, Jakarta Selatan. Mengusung tajuk “Viral Belum Tentu Konsisten”, Moka menghadirkan Hutami Nadya, Head of Data Analytics Moka, untuk membagikan pandangan dan hasil penelitian kolektifnya seputar jenis-jenis produk dan layanan yang sempat tren dan menjadi topik pembicaraan serta konsumsi orang-orang Indonesia di tahun 2018.
Hutami Nadya sedang menampilkan hasil penelitiannya
Hutami membagi presentasinya ke dalam 5 sesi yang berbeda, didasarkan pada tipe bisnis yang menjadi fokus penelitiannya di sepanjang tahun 2018. Kelima tipe bisnis tersebut adalah makanan cepat saji, makanan sehat, kedai kopi, ritel, dan servis.
Mari kita simak informasi lebih lengkapnya
Untuk kategori makanan dan minuman cepat saji, beberapa produk kuliner yang sempat populer di 2018 adalah cheese tea, thai tea, salted egg, ayam geprek, pisang nugget, dan roti john. Sayangnya, keenam produk ini tidak bertahan lama atau hanya populer pada waktu tertentu saja. Hal ini disebabkan oleh jumlah permintaan produk-produk ini yang tidak konsisten, sehingga banyak pembeli yang kemudian berhenti mengonsumsinya dan beralih ke produk kuliner lainnya yang rasanya lebih menggugah selera mereka.
Sementara itu, makanan yang diprediksi akan populer di tahun 2019 adalah Se’i, dengan jumlah permintaan sebesar 73 persen hingga akhir tahun 2018. Daging asap khas Nusa Tenggara Timur ini diperkirakan akan terus populer dengan mengunggulkan 3 varian utamanya, yaitu Se’i pedas, Se’i sambal matah, dan Nasi goreng se’i.
Berbagai olahan produk Se’i, yang diperkirakan akan terus populer di tahun 2019
Berlanjut ke kategori makanan, tahun 2019 akan menjadi tahunnya makanan sehat, di mana compounded monthly growth rate (CMGR) mencapai hingga 8 persen. Adapun jenis makanan sehat yang popularitasnya akan meningkat adalah smoothie bowl, cold pressed juice, dan granola. Daftar makanan ini diikuti oleh menu salad, yang juga tidak kalah populer dalam kategori makanan sehat. Ketiga menu salad yang menjadi favorit pembeli adalah:
- Caesar salad
- Chicken Salad
- Fruit Salad
Baca Juga: Berrywell, Makanan Sehat untuk Gaya Hidup Idaman Kaum Milenial
Bagaimana dengan tipe bisnis kedai kopi?
Tiga varian kopi yang sempat populer di tahun 2018 adalah kopi susu, cafe latte, dan cappuccino. Sementara itu, lokasi kedai kopi premium yang paling padat di areal Jakarta adalah Jakarta Pusat, yaitu sebesar 50,8 persen, dan lokasi yang paling lengang adalah Jakarta Barat sebesar 37,4 persen.
Baca Juga: Ini Dia Data-Data Terkini Seputar Bisnis Kopi di Indonesia tahun 2018
Hutami kemudian menjelaskan bahwa untuk kategori tren bisnis retail, pakaian muslim menempati urutan pertama. Hasil penelitiannya juga menemukan bahwa akhir pekan merupakan periode paling sibuk untuk berbelanja, khususnya pukul 2 dan 3 sore. Selebihnya, 18,3 persen dari outlet ritel menjual jilbab, tunik, gamis, dan abaya. Khusus untuk atasan dan bawahan, Bali ternyata memasang harga paling tinggi dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Sebaliknya, untuk jilbab, Bali memasang harga paling rendah.
Terakhir, Hutami beranjak membicarakan servis.
Khusus untuk salon kecantikan, jenis perawatan yang paling populer di sepanjang tahun 2018 adalah hair coloring, creambath, dan facial treatment. Beberapa jenis perawatan yang juga tidak kalah populer termasuk:
- Eyelash extension
- Manicure/pedicure
- Nail polish
- Waxing
Hingga minggu terakhir Desember 2018, telah tercatat setidaknya 138 ribu transaksi untuk eyelash extension di Indonesia. Ini berarti rata-rata terdapat 50 transaksi dalam sehari. Untuk jenis perawatan yang akan populer di 2019, Hutami menjelaskan bahwa lash lift akan naik ke permukaan, menggantikan eyelash extension. Prediksi ini didasarkan pada jumlah permintaan pembeli Indonesia atas perawatan lash lift di akhir 2018 yang mencapai 72 persen.
Baca Juga: Think Pink Nails, Konsep Segar dari Sebuah Usaha di Bidang Kecantikan di Bali
Dari data-data di atas, terlihat bahwa pembeli Indonesia memiliki preferensi tersendiri baik dalam hal makanan, pakaian yang mereka beli, maupun dalam hal perawatan untuk bulu mata mereka. Di akhir sesi, Hutami menambahkan bahwa dengan membaca data-data di atas dengan lebih jeli, para pelaku usaha dapat menganalisa tren atau model bisnis baru yang akan muncul atau populer di tahun 2019.
“Produk-produk yang viral di media sosial pada momen tertentu belum tentu viral di momen lain.”
Ia juga menambahkan bahwa produk-produk yang viral di media sosial belum tentu memiliki jumlah permintaan yang konsisten, mengingat konsumen milenial sudah lebih jeli melihat pangsa pasar. Mereka lebih paham menentukan tidak hanya produk apa yang bisa membuat mereka relevan di tengah-tengah perubahan model bisnis yang sangat cepat, tetapi juga produk apa saja yang bisa memuaskan selera mereka.
Hutami bersama tiga peserta yang memenangkan kuis tanya jawab di akhir sesi
Demikian rangkuman tentang acara Moka Meetup kemarin. Dapatkan business insight lainnya yang akan dijabarkan di acara selanjutnya. Sampai bertemu di Moka Meetup berikutnya!