Siapa bilang, membuka bisnis minimarket rumahan butuh modal ratusan juta rupiah? Anda bisa memulai usaha ini dengan modal minimal Rp40 juta saja. Nominal ini sudah bisa digunakan untuk membeli perlengkapan dan barang dagangan di minimarket.
Penasaran, bagaimana cara membuka bisnis minimarket tersebut? Simak tips-tipsnya berikut ini, yuk.
1. Siapkan Modal
Modal merupakan kunci utama untuk menjalankan sebuah bisnis. Dengan modal yang cukup, bisnis bisa lebih cepat berkembang. Sebaliknya, ketika tidak memiliki dana awal, usaha Anda akan mengalami banyak kendala.
Akses permodalan bisa diperoleh dengan berbagai cara, misalnya dana pribadi, kartu kredit, kredit tanpa agunan, serta P2P Lending. Jika memilih akses modal pinjaman, upayakan syarat dan ketentuannya tidak memberatkan. Pastikan juga, Anda mampu membayar cicilan tiap bulan.
Lalu, berapa modal yang harus disiapkan untuk minimarket?
Besaran modal untuk minimarket tergantung luasan tempat dan jenis barang yang Anda pilih. Rata-rata dana awal minimarket rumahan sekitar Rp40—100 jutaan. Nominal tersebut sudah termasuk properti dan produk minimarket.
2. Memilih Letak Minimarket yang Strategis
Tips kedua; Anda harus menentukan tempat untuk membuka minimarket rumahan. Upayakan lokasinya strategis supaya mudah dijangkau oleh konsumen. Semisal, mencari lokasi di pinggir jalan raya, jalan desa, pusat keramaian, pasar, atau perumahan warga.
Jika Anda sudah mendapatkan lokasi strategis, mulailah menata tempatnya. Bagi yang memilih lahan kosong, bisa segera membangun ruangan minimal 24 meter persegi. Sebaliknya, kalau Anda menyewa lahan plus bangunan, tinggal mendekorasi ruangan sesuai keinginan.
3. Berikan Nama Unik untuk Minimarket Anda
Ketika membeli makanan, apa yang paling Anda ingat? Mereknya, bukan? Begitu pun dengan minimarket, konsumen akan melihat papan nama minimarket saat pertama kali berbelanja. Karena itu, Anda harus memilih nama brand unik untuk minimarket.
Bisa dikatakan, brand merupakan identitas minimarket. Brand mampu memengaruhi perilaku konsumen terhadap minimarket Anda. Selain itu, brand menjadi alat untuk meningkatkan daya saing dan kredibilitas minimarket.
Untuk membuat nama brand, Anda mesti menggunakan kosakata yang mudah diingat orang. Tak perlu memakai nama terlalu panjang, maksimal dua suku kata saja. Jangan lupa, nama tersebut harus mencerminkan produk Anda.
4. Memilih Penyedia Barang Murah dan Berkualitas
Langkah selanjutnya adalah menentukan supplier atau penyedia barang untuk minimarket Anda. Pertama, pastikan supplier tersebut bisa dipercaya. Hal itu bisa dilihat dari jumlah konsumen, rekam jejak transaksi, serta kualitas barang yang disediakan. Di samping itu, upayakan harga barang dari supplier bisa ditawar.
Sebagai contoh, Anda membeli satu bungkus mi instan dengan harga Rp2.000. Jika dibeli dalam kemasan dus berisi 40, harga mi instan semestinya lebih murah. Dari harga Rp2.000, idealnya mendapatkan potongan Rp500. Jadi, satu dus hanya senilai Rp60.000.
5. Pemilihan Properti dan Meja Kasir
Apakah Anda sudah membuat daftar properti untuk minimarket? Minimal, satu ruangan minimarket terdapat rak susun dan meja kasir. Jumlah rak bisa disesuaikan dengan luas ruangan. Semisal, ruangan berukuran 24 meter persegi memerlukan sekitar 3—4 rak. Sementara minimarket seluas 40 meter persegi, minimal memiliki 5 rak.
Setelah mendapatkan rak yang tepat, selanjutnya memilih meja kasir. Pertama, pastikan meja tersebut cukup untuk menampung mesin kasir. Kedua, pilih meja berbentuk huruf L. Jadi, Anda bisa meletakkan beberapa barang baru atau promosi di sisi mesin kasir.
Kalau sudah memperoleh meja kasir, segera tentukan aplikasi kasir yang ingin Anda gunakan. Sebagai referensi, Anda bisa memakai aplikasi MokaPay. Selain fiturnya lengkap, MokaPay juga bisa diakses secara online dengan berbagai perangkat.
6. Mengurus Izin Minimarket
Minimarket termasuk usaha retail modern yang wajib memiliki perizinan. Tanpa izin resmi, minimarket berpotensi ditutup oleh pemerintah setempat. Pasalnya, kewajiban mempunyai izin legal bagi toko retail modern—minimarket—sudah diatur dalam Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri Perdagangan.
Adapun dokumen perizinan yang harus dimiliki minimarket, meliputi Izin Usaha Toko Modern (IUTM), Surat Domisili Perusahaan, dan izin gangguan. Di samping itu, Anda juga wajib mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
7. Pajang Barang Promo di Etalase Paling Depan
Anda pernah berbelanja di Alfamart atau Indomaret? Saat masuk ke minimarket tersebut pertama kali, tampak beberapa barang dipajang di depan pintu. Biasanya, harga barang-barang itu lebih murah dari standar atau ada bonus produk lain untuk setiap pembelian.
Cara promosi ala Alfamart atau Indomaret bisa Anda tiru. Gunakan satu etalase atau meja untuk memajang produk yang ingin dipromosikan. Jangan lupa, tempelkan label harga di depan masing-masing barang.
Selain memajang produk promosi, Anda juga bisa menggunakan trik penawaran. Lakukan ketika konsumen membayar produk dengan nilai tertentu. Semisal, konsumen berbelanja hingga Rp40.000. Anda dapat mengatakan, jika menambah pembelian senilai Rp10.000 lagi, konsumen berhak memperoleh bonus minyak goreng satu liter.
8. Sediakan Paket Belanja Hemat
Siapa yang tidak tergiur dengan paket hemat? Anda bisa perhatikan ketika menjelang lebaran, paket hemat menjadi produk paling laris di toko modern. Umumnya, paket hemat berisi sembako, makanan ringan, atau peralatan mencuci. Di samping itu, ada juga yang mengemas makanan ringan ke dalam paket ekonomis.
Namun, untuk menerapkan strategi paket hemat, Anda tak perlu menunggu lebaran. Upayakan paket hemat dibuka setiap bulan dengan produk berbeda. Semisal, bulan ini Anda menyediakan paket hemat Rp50.000 untuk minyak goreng, gula, teh, dan mi instan. Bulan depannya, paket ekonomis untuk produk perlengkapan mandi.
9. Pastikan Pengunjung Merasa Nyaman Berbelanja di Minimarket Anda
Kenyamanan adalah faktor utama—selain harga dan kualitas—yang dipertimbangkan konsumen saat berbelanja. Jika Anda ingin konsumen merasa betah, sediakan fasilitas penunjang. Misalnya, menyalakan pendingin ruangan di beberapa sudut minimarket dan memasang CCTV untuk keamanan.
Anda juga bisa menyediakan tempat duduk di dalam minimarket supaya konsumen bisa bersantai. Di sisi tempat duduk, coba letakkan beberapa makanan dan minuman ringan. Siapa tahu, konsumen tertarik membelinya.
10. Membuat Brosur untuk Mempromosikan Minimarket
Tips terakhir; lakukan promosi di luar minimarket supaya jangkauan konsumen Anda lebih luas. Promosi juga menjadi sarana untuk meningkatkan citra toko, menarik pelanggan, serta menambah kepercayaan konsumen terhadap minimarket. Di samping itu, informasi terbaru mengenai minimarket Anda bisa diketahui konsumen secara cepat.
Banyak cara untuk mempromosikan minimarket Anda. Misalnya, promosi lewat internet, Anda bisa gunakan Facebook, Instagram, atau situs marketplace. Promosi pun dapat dilakukan melalui media elektronik, seperti televisi dan siaran radio. Jika memungkinkan, Anda dapat memanfaatkan koran untuk memasang info seputar minimarket.
Menjalankan bisnis minimarket rumahan membutuhkan kesabaran dan keuletan, sebab akan ada banyak rintangan di setiap perjalanan menuju kesuksesan. Oleh karena itu, terapkan tips-tips di atas supaya Anda bisa melewati berbagai halangan maupun tantangan. Semoga berhasil.