Strategi Penetapan Harga: Pengertian, Cara, Metode, dan Tujuan – Menetapkan harga adalah satu aspek penting dalam penjualan sebuah produk. Sebab, harga jual bisa menjadi faktor penentu apakah customer jadi membeli produk Anda atau tidak.
Oleh karena itu, Anda harus benar-benar memikirkan strategi dalam menetapkan harga pada produk Anda. Untuk membantu Anda mengatasi tantangan ini, simak ulasan di bawah ini!
Strategi Penetapan Harga
Strategi penetapan harga merupakan kebijakan sebuah badan usaha dalam menetapkan harga jual dari produk yang ditawarkan. Beberapa dari perusahaan mungkin saja menetapkan harga dengan patokan dari pasar (market-based pricing), perusahaan lain juga mungkin lebih mempertimbangkan dari segi biaya produksi (cost-based pricing).
Harga adalah komponen pemasaran yang bisa menentukan pendapatan suatu bisnis. Oleh karena itu, penentuan harga yang tepat tentu saja akan dapat menciptakan permintaan yang optimal. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penetapan harga sendiri menjadi faktor kunci untuk meraih keuntungan.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Usaha Kecil Menengah
Cara Menetapkan Harga
Pada strategi dalam menetapkan harga, Anda harus sudah tau apa tujuan dan target dari penetapan harga itu. Anda bisa mencoba cara penetration, yaitu menetapkan harga paling rendah di pasaran. Anda juga bisa mencoba cara Skim The Cream, yaitu menetapkan harga setinggi-tingginya sehingga keuntungan yang diperoleh akan sangat maksimal.
Metode untuk Menetapkan Harga
1. Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Biaya
Metode ini menentukan harga berdasarkan total dari semua biaya yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi produk yang akan dijual dan menambahkan margin keuntungan yang diinginkan. Terdapat empat kategori dalam penetapan harga berdasarkan biaya yaitu:
- Cost-Plus Pricing Method, harga jual per unit ditetapkan berdasarkan biaya produksi per item ditambah margin laba yang diinginkan.
- Fixed Fee Pricing, penetapan harga yang berasal dari jumlah biaya yang sudah dikeluarkan oleh produsen produk lalu ditambahkan sejumlah fee yang sudah disepakati, sehingga laba yang diperoleh tidak mempengaruhi dari harga jual barang.
- Target Pricing. Penetapan harga dilakukan berdasarkan target pengembalian investasi yang diinginkan.
- Mark up Pricing, yaitu dengan menambahkan harga beli dengan laba yang diinginkan. Umumnya metode ini digunakan oleh para reseller atau dropshipper.
2. Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Kebutuhan
Dengan strategi ini memungkinkan terjadinya perbedaan harga walapun produk yang dijual sama. Hal itu terjadi akibat adanya beberapa faktor antara lain letak geografis, waktu, perilaku konsumen, kebutuhan konsumen, dan lain-lain.
3. Strategi Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan
Anda juga bisa menetapkan harga berdasarkan harga dari para pesaing Anda. Bukan demi menjatuhkan para pesaing, tetapi untuk mengawasi harga jual dari para pesaing. Anda bisa memasang harga yang sama sehingga konsumen akan melihat dari segi kualitas yang ditawarkan.
Baca juga: Coba 4 Tips Ampuh Berikut Agar Omzet Toko Kelontong Meningkat
Tujuan Strategi Penetapan Harga
Salah satu tujuan penetapan harga ialah untuk mencapai target bisnis, memperoleh keuntungan penjualan, meningkatkan dan mengembangkan produksi, serta memperluas target pemasaran bisnis itu sendiri.
Lalu menurut Kotler dan Keller, strategi penetapan harga bertujuan untuk
1. Kemampuan bertahan
2. Memaksimalkan keuntungan atau laba
3. Memaksimalkan target pasar
4. Pemerahan pasar secara maksimal
5. Kepemimpinan kualitas produk
Baca juga: 7 Strategi Promosi yang Bisa Anda Terapkan di Hari Kemerdekaan
Contoh Strategi Penetapan Harga
Berikut ini adalah contoh strategi penetapan harga dengan metode Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method):
Rumus harga jual produk: Biaya total + margin = harga jual |
Contohnya penggunaan:
Anda pengusaha hijab dan mendapatkan order dari konsumen sebanyak 20 pcs.
Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi diperkirakan mencapai Rp1.000.000 dengan rincian:
- Biaya bahan baku Rp 500.000
- Biaya Konveksi Rp 500.000
Melihat dari biaya itu, jika Anda ingin laba sebesar 10% dari biaya total, maka:
Rp 1.000.000 + (10% x Rp 1.000.000) = Rp1.100.000 (harga untuk 50 pcs hijab)
Dengan demikian, untuk setiap hijab akan dijual dengan Rp55.000
Itu dia hal-hal yang harus Anda pahami tentang strategi penetapan harga. Bagaimana, tidak sulit untuk menjalankannya bukan?
Nah, guna menemukan formulasi harga yang tepat, tentu Anda butuh data penjualan yang lengkap. Apabila selama ini Anda masih merekap laporan penjualan dengan cara manual, saatnya beralih ke pencatatan otomatis!
Anda bisa menggunakan aplikasi aplikasi Point of Sale dari Moka yang akan membantu Anda untuk merekap semua laporan transaksi, memberi laporan penjualan setiap hari secara real-time dan otomatis, bahkan Anda juga bisa mengubah harga produk/jasa yang dijual langsung dari satu aplikasi ini saja! Apabila ingin membuat diskon agar para pelanggan makin setia juga bisa, lho!
Yuk, coba Moka sekarang, nikmati free trial 14 hari, dan selamat memperlancar operasional bisnis Anda sehari-hari!