6 Strategi Bisnis di Era New Normal demi Penjualan Maksimal – COVID-19 memang seakan “badai” yang datang tanpa peringatan apa pun. Virus ini bahkan merebak ke seluruh penjuru dunia, tidak heran jika World Health Organization (WHO) saat itu langsung meningkatkan statusnya sebagai pandemik atau penyakit yang lingkup penyebarannya hingga ke seluruh dunia.
Dari kasus pertama virus corona yang terjadi di Tiongkok tepatnya di Provinsi Wuhan hingga saat ini merebak seluruh penjuru negeri dan menjangkait lebih dari 6,5 juta penduduk bumi, COVID-19 juga berimbas ke banyak sektor, dari politik, pendidikan dan tentu saja yang tidak kalah krusial, sektor bisnis.
Baca juga: 7 Peluang Bisnis Rumahan Pasca COVID-19 yang Bakal Laris Manis
Dampak yang Diterima Para Pebisnis
Untuk para pebisnis yang memiliki sistem tatap muka tentu adanya pandemik ini menjadi salah satu penghambat dari keberjalanan bisnis.
Ditambah lagi dengan diberlakukannya anjuran untuk menjaga jarak atau physical distancing dan mengharuskan setiap masyarakat memprioritaskan diri untuk tetap berada di rumah saja dan meminimalisir seluruh aktivitas yang dilakukan di luar rumah. Penurunan jumlah konsumen tentu sempat Anda rasakan jika Anda memiliki sistem bisnis yang mengutamakan tatap muka.
Baca juga: 5 Tren Bisnis Pasca COVID-19
Tidak hanya berhenti di situ, menjadi seorang pebisnis di masa pandemik juga harus menghadapi tantangan berupa perubahan-perubahan prioritas konsumen terhadap barang-barang tertentu.
Tentu hal ini akan menjadi tantangan tersendiri untuk Anda untuk mempertahankan bisnis di tengah pandemik. Ibarat Anda seorang pelaut, pandemik adalah badai dan bisnis Anda merupakan kapalnya, saat ini Anda seperti seorang pelaut yang tengah berusaha mempertahankan kapalnya di tengah badai. Di momen seperti sekarang menyerah tentu bukan pilihan.
Saat badai pandemik ini menghilang pun bukan berarti semua langsung kembali ke keadaan seperti sedia kala. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya pandemik ini telah mengubah banyak sektor kehidupan saat ini, untuk itu tentu diperlukan proses adaptasi bisnis yang baik agar bisnis Anda dapat tetap berjalan dengan lancar.
Kali ini, kami akan membantu Anda untuk menyiapkan strategi bisnis terbaik di era new normal agar penjualan Anda lebih maksimal.
6 Strategi Bisnis di Era New Normal demi Penjualan Maksimal
1. Siapkan karyawan yang bekerja di garda terdepan bisnis
Bisnis yang Anda jalankan tentu banyak melibatkan karyawan, baik yang itu bekerja di belakang layar hingga yang bekerja sebagai garda terdepan. Untuk itu, Anda perlu meninjau kembali tim-tim yang ada. Karena setelah pandemik berakhir para karyawan tentu akan kembali ke rutinitas lama.
Berkaca pada peraturan 80-20 yang diterapkan di Uni Emirat Arab, di mana untuk mendapatkan 80% dari pengoperasian kembali setidaknya dibutuhkan 20% tenaga kerja yang memulai tugas mereka.
Untuk itu, saat ini adalah saat yang tepat bagi Anda untuk menerapkan strategi bisnis di era new normal, yakni dengan memperhitungkan kembali orang-orang yang punya peranan penting dalam menjalankan operasional pada bisnis Anda.
Setelah memperhitungkan tim mana yang punya peran penting, Anda bisa mulai menerapkan aturan untuk kembali ke rutinitas setelah berminggu-minggu menjalani isolasi diri, tentunya dengan langkah-langkah keamanan yang wajib diterapkan.
2. Saatnya Anda meninjau kembali rencana bisnis
Pada awal tahun pasti Anda sudah memiliki rencana bisnis agar gerak bisnis Anda lebih terarah dalam mencapai tujuan bisnis. Namun apa bisa dikata, merebaknya COVID-19 ini telah merubah banyak hal termasuk lanskap bisnis baik di Indonesia maupun global.
Rencana bisnis biasanya sudah mencakup peluang pasar yang ditemukan, target audiens, rancangan tim ideal, struktur harga bahkan hingga ke tahap produksi dan operasional.
Baca juga: Apa Itu Business Plan dan Apa Manfaatnya Bagi Usaha Anda?
Namun, saat ini kita berada di babak baru sehingga Anda membutuhkan strategi baru untuk mencapai tujuan Anda. Strategi bisnis di era new normal yang perlu dilakukan adalah meninjau kembali rencana bisnis sehingga Anda dapat mencari peluang baru, mempertimbangkan kembali audiens yang selama ini Anda targetkan hingga strategi pemasarannya.
Di momen seperti ini, Anda butuh rencana-rencana yang mampu menjembatani kebutuhan konsumen dengan barang/jasa yang Anda tawarkan dan menghapus missing link yang disebabkan oleh pandemik. Setelah semua sudah diatur ulang, Anda bisa memulai “petualangan” baru Anda dengan lebih mantap.
3. Jangan takut untuk mempertanyakan hal-hal yang sulit dijawab
Punya pola pikir skeptis kadang diperlukan dalam hal berbisnis. Bukan berarti pesimis, pola pikir seperti akan mendorong Anda untuk berpikir sekaligus mencari jalan keluar atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini terlewatkan begitu saja atau takut Anda jawab.
Nah, bukannya berlari dari pertanyaan ini, saat ini Anda justru diajak untuk menjawab segala pertanyaan dan ketakutan-ketakutan tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan ini akan mengarahkan Anda untuk mengidentifikasi bisnis Anda secara menyeluruh. Anda bahkan bisa mulai merencanakan beberapa skenario dengan beberapa rencana.
Kemudian menetapkan langkah-langkah kontrol untuk masing-masing tantangan yang mungkin akan dihadapi serta menetapkan tonggak ketika mengevaluasi reaksi pasar.
4. Jadilah berbeda
Saat ini, anggap saja kreativitas Anda tengah diuji lewat pandemik. Di momen seperti ini Anda bisa mulai dengan mulai meningkatkan beberapa hal baik hal yang berkaitan dengan pengelolaan organisasi hingga ke titik pelayanan dan jasa yang Anda tawarkan.
Jika Anda tidak berusaha untuk sekreatif mungkin menciptakan sesuatu yang berbeda dengan kompetitor atau bisnis lainnya di kategori yang sama, kelemahan dari bisnis Anda akan lebih mudah terlihat oleh konsumen. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena masih banyak hal yang dapat Anda tingkatkan dari setiap departemen yang Ada pada bisnis Anda.
Baca juga: 15 Rekomendasi Akun TikTok tentang Bisnis dan Keuangan
Selain itu, masa pandemik bisa jadi salah satu kesempatan bagi Anda maupun bisnis Anda untuk mengakselerasi bisnis yang Anda jalankan dengan lebih adaptif terhadap teknologi. Baik dari sistem pengelolaan bisnis hingga proses pemasaran.
Tidak ada jalan lain, saat ini para pebisnis memang harus mengandalkan teknologi agar ia mampu bertahan. Lantas, bagaimana dengan bisnis Anda? Sudah seberapa jauh teknologi diterapkan dalam keberjalanan bisnis sehari-hari?
5. Mulai atur ulang strategi pemasaran yang ideal
Apa strategi bisnis di era new normal yang bisa dilakukan selanjutnya? Ya, setiap bisnis tentu punya caranya masing-masing dalam melakukan pendekatan pada konsumen atau target audiensnya. Di tengah pandemik ini, lebih dalam dari rencana bisnis, Anda juga perlu memikirkan strategi pemasaran yang akan Anda terapkan untuk menjalankan bisnis.
Baca juga: Pengertian Marketing Plan untuk Bisnis dan Cara Membuatnya
Tidak hanya untuk memberikan informasi seputar produk maupun jasa yang Anda tawarkan, kali ini Anda juga harus beradaptasi dengan perubahan situasi, kondisi maupun perubahan prioritas yang dialami oleh para konsumen Anda sebelumnya.
Untuk itu, pertanyaan seputar apa yang dapat membuat angka penjualan jadi semakin baik, bagaimana agar dapat diterima pasar, bagaimana pendapat konsumen terhadap barang yang Anda tawarkan dan bagaimana kita dapat membuat sesuatu yang cukup sama dengan produk sebelumnya. Jadi sudah seberapa siap Anda menyiapkan strategi pemasaran jitu untuk bisnis Anda?
6. Beralih ke digital
Beralih ke dunia digital menjadi salah satu pilihan paling masuk akal yang bisa dilakukan saat ini untuk membuat bisnis Anda tetap berjalan.
Selain karena pasar yang menjadi lebih sulit dijangkau karena adanya anjuran untuk melakukan physical distancing, beralih ke digital juga sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan keamanan para frontliners dari bisnis Anda.
Jika bisnis Anda bergerak pada sektor penyediaan jasa, penggunaan platform e-commerce ataupun website akan sangat membantu konsumen Anda untuk menjangkau produk Anda.
Baca juga: 7 Persiapan Menghadapi Tren Bisnis Ritel Pasca COVID-19
Jika inti bisnis Anda sudah berjalan di ranah digital, pemberlakuan working from home atau WFH juga dapat mempermudah proses eksekusi pekerjaan, tapi tentu dibutuhkan konsistensi dan ketegasan peraturan agar setiap orang dapat memberikan upaya yang optimal terhadap perusahaan.
Nah, saat ini Anda sudah tahu tentang strategi bisnis di era new normal. Penting diingat, adaptasi secara cepat dan tepat akan menjadi salah satu faktor penting yang akan membuat sebuah perusahaan bertahan.
Plus, sudah saatnya bagi Anda untuk mempersiapkan rencana matang yang dapat menyesuaikan dengan kondisi dan situasi saat ini.
Baca juga: 7 Tren Bisnis Kuliner di Era New Normal, Wajib Dipelajari!
Selagi Anda memperdalam strategi bisnis di atas, boleh kami bantu mudahkan Anda untuk mengotomatisasikan operasional bisnis dengan lebih mudah? Misalnya, mencatat penjualan secara digital, membuat dfatar inventaris tanpa perlu sering-sering ke gudang, memudahkan komunikasi dengan pelanggan, dan seterusnya. Bagaimana caranya?
Ya, andalkan saja aplikasi kasir Moka. Moka hadir sebagai sistem kasir berbasis cloud yang dapat mempermudah proses transaksi antara Anda dankonsumen. Tidak hanya itu, dari Backoffice Moka, Anda dapat melihat laporan penjualan dari beberapa outlet sekaligus, mengetahui stok inventaris, dan menerima masukan dari pelanggan.
Moka juga menyediakan analisis sehingga Anda dapat mengetahui barang mana yang paling laku, stok mana yang sudah hampir habis, kapan waktu tersibuk Anda, dan lainnya. Bukan hanya itu, Anda dapat mengakses semua data tersebut kapan saja, di mana saja, sehingga Anda dapat mengetahui performa usaha Anda.
Urusan operasional beres, strategi bisnis di era new normal pun ikutan beres! Mau coba gratis Moka selama 14 hari?