Perbedaan KOL dan influencer adalah hal yang perlu diketahui tiap pebisnis dan digital marketer. Key Opinion Leader (KOL) dan influencer memang memiliki persamaan. Keduanya memiliki kemampuan dan kedudukan untuk mempengaruhi masyarakat dalam mengambil suatu keputusan.
Keduanya sama-sama dibutuhkan dalam dunia marketing. Namun, sebetulnya juga terdapat beberapa perbedaan antara KOL dan influencer. Apa saja perbedaannya? Simak ulasan berikut!
5 Perbedaan KOL dan Influencer adalah Sebagai Berikut
1. Perbedaan KOL dan influencer adalah spesialisasinya.
Perbedaan KOL dan influencer adalah KOL adalah pakar pada bidang tertentu, sehingga mereka memiliki pemahaman yang mendalam atas suatu topik. Keahlian KOL di bidang tertentu pun bersifat spesifik sehingga biasanya KOL enggan jika diminta untuk membicarakan topik yang tidak ia kuasai. Sebab, KOL benar-benar menjaga kredibilitasnya sebagai seorang pakar.
Sedangkan influencer tidak harus menjadi seorang pakar untuk bisa berbicara tentang suatu topik. Sebab, biasanya pihak brand sudah memiliki poin-poin yang harus dikomunikasikan oleh influencer. Meskipun demikian, tak menutup kemungkinan influencer juga memiliki pemahaman yang mendalam atas suatu topik.
Baca juga: 5 Manfaat Micro Influencer Instagram untuk Kembangkan Bisnis Anda
2. Influencer merupakan content creator profesional, KOL adalah praktisi di bidang tertentu
Perbedaan KOL dan influencer adalah fokus kerjanya. Influencer merupakan seorang content creator yang memulai dari awal, hingga menjadi profesional. Para influencer memiliki keahlian untuk memproduksi konten-konten kreatif yang menghibur dan engaging, sehingga disukai oleh para pengikutnya.
Sedangkan KOL bukanlah seorang content creator professional. KOL biasanya merupakan praktisi pada bidang tertentu misalnya psikolog klinis, dokter gigi, pengacara, nutrisionis, jurnalis, hingga politisi. Oleh karena itu, KOL tidak banyak menghabiskan waktunya di jagat maya.
3. KOL biasanya memiliki jumlah followers yang tidak sebanyak influencer
Berikutnya, perbedaan KOL dan influencer adalah jumlah followers-nya. KOL biasanya memiliki demografi audiens yang cukup spesifik. KOL juga biasanya tidak terlalu aktif di media sosial. Oleh karena itu, jumlah pengikut KOL biasanya tidak terlalu banyak. Sebaliknya, influencer sangatlah aktif di media sosial.
Influencer juga biasanya memiliki strategi dan pilar konten yang telah mereka rencanakan sejak awal. Melihat betapa besarnya perhatian influencer terhadap platform yang mereka miliki, sehingga wajar jika influencer memiliki ribuan hingga jutaan followers.
Baca juga: 7 Cara Promosi Jualan Online yang Ampuh dan Minim Modal
4.Perbedaan KOL dan influencer adalah demografi followers
Seperti yang sudah disebutkan, KOL memiliki audiens yang cukup spesifik. Sehingga demografi followers para KOL biasanya sesuai dengan topik yang ia kuasai. Jika ia adalah seorang pakar gizi anak, maka kebanyakan pengikutnya adalah orangtua muda di usia 25-35 tahun.
Sebaliknya, influencer biasanya memiliki audiens yang lebih bervariasi karena mereka menyentuh beberapa topik yang relevan bagi mereka. Seorang influencer lifestyle bisa memiliki audiens yang cukup luas, baik laki-laki dan perempuan dengan rentang usia mulai dari remaja hingga para dewasa.
5. KOL dapat meningkatkan value sedangkan influencer meningkatkan penjualan
Pemasaran produk dengan menggunakan jasa influencer sangat cocok untuk meningkatkan penjualan karena memiliki jumlah followers yang sangat besar. Apalagi jika influencer tersebut dapat mengemas promosi dengan menarik dan relevan dengan kebutuhan konsumen.
Pihak brand juga biasanya memberikan kode referral khusus kepada masing-masing influencer. Kemudian, para influencer ini akan mendapatkan bonus untuk setiap penjualan yang menggunakan kode referral tersebut. Hal ini dapat menjadi insentif agar para influencer yang Anda ajak kolaborasi dapat membuat konten yang sebaik mungkin.
Sedangkan KOL yang memberikan rekomendasi atas dasar keahlian yang mereka memiliki dapat meningkatkan value brand Anda di mata konsumen. Sebab, produk Anda telah di-endorse oleh seseorang yang memang ahli dan kredibel. Konsumen pun akan percaya dengan brand Anda dan kualitas produk Anda.
Baca juga: 10 Tips Promosi Ramadhan untuk Tingkatkan Penjualan
Perbedaan KOL dan influencer adalah hal signifikan yang perlu Anda ketahui. Bekerja sama dengan keduanya akan sangat membantu bisnis Anda untuk semakin berkembang, khususnya untuk bisnis online karena pembeli bisa langsung diarahkan ke toko online Anda dari konten yang diunggah oleh KOL ataupun influencer.
Jika Anda belum punya toko online, tak perlu risau, cara memulai bisnis online kini jadi semakin mudah dengan menggunakan GoStore.
GoStore adalah layanan pembuatan toko online dari Gojek yang terintegrasi dengan layanan Facebook Shop, Instagram Shop, dan Google Shopping. Jadi, toko online Anda jadi lebih mudah dijangkau oleh pembeli karena sudah terhubung ke tiga platform besar tersebut.
Jadi, ayo mulai bisnis online Anda bersama GoStore!