Moka Logo
Moka x Sleekr Event: Rahasia Sukses Bisnis Kuliner Kekinian #BisnisDiBulanBaik

Tips Bisnis

Moka x Sleekr Event: Rahasia Sukses Bisnis Kuliner Kekinian #BisnisDiBulanBaik

3 min
MikyMiky

Jika ditanya hal apa yang membuat khas di bulan Ramadan, tentu jawabannya pasti beragam. Akan tetapi, terdapat satu hal yang hanya bisa dijumpai saat bulan suci ini. Apa itu? jawabannya adalah pasar kaget yang banyak bermunculan di sepanjang pinggiran jalanan.

Ramadan memang bulan penuh berkah, apalagi bagi masyarakat yang memiliki jiwa wirausaha tinggi di bidang kuliner. Mereka memanfaatkan momen ini untuk meraup untung yang berlimpah. Para penjaja makanan ini sendiri kebanyakan adalah para pelaku usaha musiman yang hanya berjualan saat bulan Ramadan datang.

Lalu bagaimana dengan pelaku usaha yang telah terlebih dahulu menjalankan usaha? Mereka juga memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan penjualan mereka. Tidak semua usaha tersebut memiliki peningkatan yang signifikan, tetapi banyak juga yang berhasil menggapai profit yang besarnya hingga 3 kali lipat.

Dari hal tersebut pula, Moka bersama Sleekr mengadakan kegiatan workshop STALKS yang berisi diskusi interaktif bersama dengan pemilik bisnis kuliner kekinian, untuk berbagi pengalaman dalam memaksimalkan bisnis UKM di Indonesia saat Ramadan. Tidak hanya dihadiri oleh publik, kegiatan ini juga dihadiri oleh para pemilik bisnis baik dari pengguna Moka maupun Sleekr seperti Natanael Winata, pemilik Bananugget serta Anthony Lukmawijaya, pemilik Nutrify Catering.

 

Keseruan Moka x Sleekr Event Peserta workshop STALKS

 

Bagi Natanael dan Anthony sendiri, Ramadan merupakan bulan yang penuh tantangan. Mengapa? justru bisnis yang dijalani mereka ini mengalami penurunan penjualan. Menurut Natanael sendiri, penurunan ini terjadi karena, pola konsumsi masyarakat yang berubah karena puasa. Tidak hanya itu, ia juga mengakui bahwa banyak orang yang masih belum terbiasa mengkonsumsi nugget pisang sebagai takjil mereka. Sama halnya dengan Natanael, Anthony sendiri sedikit mengalami kesulitan karena 40% pelanggannya puasa. Sehingga permintaan terhadap katering makanan sehatnya pun berkurang.

 

Pemilk Bananugget dan pemilik Nutrify Catering Anthony Lukmawijaya, pemilik Nutrify Catering (kiri) dan Natanael Winata, pemilik Bananugget (kanan)

 

Meski begitu, keduanya tidak diam saja ketika omset penjualan mereka mengalami penurunan. Anthony sendiri pun mencoba pola bisnis yang lain. Jika biasanya ia mengirimkan makanan di pagi atau siang hari. Pola ini ia ubah untuk pelanggannya yang berpuasa dengan menghadirkan paket katering sahur dan buka puasa yang dikirimkan berbarengan di siang menjelang sore hari. Sedangkan Natanael sendiri, melakukan promo buka puasa sebagai solusi agar omset tidak menurun di Ramadan ini.

Tidak hanya Ramadan, kedua pemilik usaha ini juga membagikan tips bagaimana mengembalikan omset setelah libur Lebaran. Karena seperti yang diketahui dan berdasarkan data yang dihimpun oleh Moka di Ebook yang kami luncurkan sebelum puasa tahun ini, terdapat penurunan omset yang signifikan setelah Ramadan usai. Tidak tanggung-tanggung, penurunannya pun hingga 50% banyaknya. Untuk mengatasi hal tersebut, Anthony memiliki cara sendiri yang ia sebut sebagai ‘after holiday discount’ yang mana merupakan sebuah promo yang ia gunakan untuk menutup cost setelah Ramadan usai. Ia menghadirkan berupa diskon promo untuk para pelanggannya setelah Ramadan jika mereka membayar penuh. Menurutnya sendiri, hal ini cukup berpengaruh di mana mereka menjadi tertarik untuk mengikuti promo tersebut.

 

Keseruan STALKS Event Sesi tanya jawab

 

Tidak hanya masalah omset saja, masalah lainnya seperti kenaikan bahan baku yang sering terjadi saat Ramadan dan Lebaran juga menjadi tantangan sendiri untuk pemilik usaha termasuk Natanael. Ia pun memberikan solusi saat hal ini terjadi yaitu dengan menambah stok bahan baku sebelum harga naik. Hal ini bisa saja dilakukan karena biasanya supplier sudah mengabarkan terlebih dahulu kapan bahan baku akan naik. Dari situ, Anda harus bergerak cepat untuk menambah stok bahan baku. Akan tetapi, perlu diingatkan bahwa hal ini hanya berlaku untuk bahan baku yang memiliki value yang tahan lama seperti bahan-bahan kering.

Kegiatan workshop ini, kemudian ditutup oleh presentasi yang dilakukan oleh Head of Content Marketing Moka, yaitu Hilman Desfakhrian yang diawali dengan memperkenalkan Moka kepada publik. Setelahnya, Hilman juga memberikan informasi mengenai analisa bisnis yang ditemukan oleh Moka selama bulan Ramadan. Misalnya saja, dari data yang dihimpun oleh tim Moka, ada 3 industri bisnis yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan saat Ramadan, yaitu bisnis F&B, aksesoris & pakaian serta Salon.

 

Keseruan STALKS Event Head of Content Marketinf – Hilman Desfakhrian

 

Ia juga mengungkapkan, jam konsumsi pelanggan pun berubah di bulan ini. Jika yang tadinya outlet makanan ramai di jam 11.00-14.00, maka selama Ramadan justru ramai di waktu 17.00-20.00. Hilman juga membagikan tips untuk memaksimalkan bisnis di bulan suci ini, diantaranya:

  1. Menganalisa tren penjualan dan memeriksa laporan penjualan
  2. Melakukan purchase order lebih awal
  3. Menyesuaikan jam kerja karyawan
  4. Memberikan apresiasi lebih kepada karyawan

Tidak hanya tips memaksimalkan penjualan, Hilman juga memberikan tips bagaimana mengantisipasi penurunan penjualan setelah Ramadan usai. Memiliki opini yang sama dengan Anthony, promo masih menjadi strategi marketing yang paling efektif untuk mengantisipasinya. Bahkan menurut data yang ditemukan, bisnis yang menerapkan promo saat Ramadan usai atau setelah Lebaran, dapat mencegah penurunan penjualan hanya menjadi -3.67% saja.

Untuk lebih lengkap mengenai tips dan analisa bisnis selama bulan Ramadan, Anda bisa mendownload E-book Moka di sini.

Setelah diskusi interaktif yang menarik ini, kegiatan workshop ini pun ditutup dengan buka puasa bersama. Menarik sekali bukan? Ikuti terus instagram Moka untuk mengetahui acara-acara menarik lainnya dan sampai jumpa di acara selanjutnya!

Social Media Share :
Miky

Miky

Penulis di Blog Moka