Salah satu elemen penting dalam kegiatan ekonomi adalah business plan. Business plan adalah salah satu hal penting agar bisnis dapat berjalan lancar sesuai rencana. Tanpa membuat perencanaan bisnis, sebuah perusahaan bisa kewalahan menghadapi gejolak finansial, tren, dan perusahaan kompetitor. Tak hanya mencantumkan rencana-rencana yang akan dilakukan dalam berbisnis, business plan juga mencakup evaluasi dan rencana cadangan jika rencana pertama kurang berhasil.
Pada akhirnya, business plan berpengaruh pada lancar atau tidaknya kegiatan ekonomi dalam perusahaan tersebut. Pasalnya, business plan juga mencakup pencatatan finansial sebuah perusahaan, capaian-capaian yang diincar, dan strategi untuk memperoleh pencapaian tersebut. Sehingga, ini akan sangat berguna bagi pihak internal perusahaan.
Akan tetapi, business plan tak hanya berguna untuk pihak internal, melainkan juga untuk pihak eksternal seperti halnya investor. Lantas, apa yang disebut sebagai business plan dan apa saja jenis-jenisnya? Sebelum mengetahui apa itu business plan dan mengapa ini penting dalam kegiatan ekonomi, ketahui dahulu apa yang disebut dengan kegiatan ekonomi dan jenis-jenisnya berikut ini!
Apa itu Kegiatan Ekonomi?
Kegiatan ekonomi adalah seluruh aktivitas yang dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan sebagai seorang manusia. Kegiatan ini harus senantiasa dilaksanakan secara berkelompok, sebab pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa bertahan hidup sendiri. Sehingga, setiap manusia punya perannya masing-masing dalam kegiatan ekonomi.
Ada banyak kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia. Dari sekian banyak jenis kegiatan yang dilakukan, setidaknya ada tiga pengelompokan, yakni produksi, distribusi, dan konsumsi. Karena ada tiga kelompok, maka ada tiga peran yang melakukan kegiatan tersebut, yaitu produsen, distributor, dan konsumen.
Apa Tujuan Melakukan Kegiatan Ekonomi?
Jika kegiatan ekonomi dilakukan secara bersama-sama, lantas untuk apa kegiatan ini dilakukan? Tujuan utama melakukan kegiatan ekonomi adalah untuk memenuhi kebutuhan setiap manusia. Tentu saja, sebagai seorang makhluk sosial, manusia tak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Itulah yang menyebabkan mengapa kegiatan ekonomi dilakukan secara kolektif.
Dalam menjalankan kegiatan ekonomi, ada masyarakat yang berperan sebagai produsen dan bertugas untuk memproduksi sesuatu, seperti petani yang menghasilkan padi. Di sisi lain, ada kelompok masyarakat yang bertugas untuk menyalurkan padi-padi tersebut ke kelompok masyarakat lainnya dan disebut sebagai distributor. Terakhir, ada konsumen yang mengonsumsi hasil padi tersebut.
Baca juga: Supplier Adalah: Cara Kerja dan Perbedaannya dengan Distributor
3 Jenis Kegiatan Ekonomi
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kegiatan ekonomi dilakukan secara kolektif dengan perannya masing-masing. Ada yang bertugas menghasilkan, memasarkan, hingga menikmati produk berupa barang dan jasa tersebut. Lantas, apa saja tiga jenis kegiatan ekonomi dan apa tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut? Informasi selengkapnya, cek informasi berikut!
1. Produksi
Jenis kegiatan ekonomi yang pertama adalah produksi. Produksi adalah proses mengeluarkan hasil. Di samping itu, produksi juga bisa diartikan sebagai pembuatan. Kelompok masyarakat yang menjalankan aktivitas produksi disebut sebagai produsen. Dalam menjalankan kegiatan produksi, ada yang dinamakan sebagai produktivitas, yakni ukuran untuk menentukan apakah bisnis atau usaha tersebut kerap memproduksi sesuatu.
Contoh orang yang melakukan kegiatan produksi antara lain petani, penjahit, dan nelayan. Mereka semua berperan untuk memproduksi barang dan jasa atau menambahkan nilai pada barang atau jasa tertentu yang telah ada sebelumnya. Dalam menjalankan kegiatan produksi, produsen membutuhkan biaya produksi, yakni dana yang dikeluarkan saat menjalankan aktivitas ini.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan produksi adalah untuk mencukupi kebutuhan manusia, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga yang tersier sekalipun. Selain itu, aktivitas produksi juga dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, mulai dari keuntungan finansial hingga keberlangsungan perusahaan atau bisnis.
2. Distribusi
Jenis kegiatan ekonomi berikutnya adalah distribusi. Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), distribusi adalah kegiatan menyalurkan, mengirimkan, atau membagikan ke berbagai tempat atau orang. Kegiatan ini kemudian dihubungkan dengan komersial yang memiliki tujuan serupa, yakni memasarkan barang agar dapat tersebar secara optimal ke berbagai daerah.
Dalam menjalankan kegiatan distribusi, ada tiga saluran yang membedakan. Pertama, ada distribusi langsung yang mengharuskan produsen untuk bertemu langsung dengan konsumen. Artinya, tidak ada perantara dalam kegiatan tersebut. Sementara itu, ada distribusi semi-langsung yang membutuhkan pihak perantara untuk mendistribusikan barang atau jasanya.
Berbeda dengan keduanya, distribusi tidak langsung dilaksanakan oleh tiga pihak sekaligus, yakni produsen dan distributor serta konsumen yang menerima produk tersebut. Dalam pelaksanaannya, distribusi tidak langsung turut melibatkan pabrik, toko retail, agen, hingga pedagang kecil.
3. Konsumsi
Terakhir, ada kegiatan ekonomi konsumsi, yakni memakai barang hasil produksi berupa makanan, pakaian, dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sama seperti jenis kegiatan ekonomi lainnya, orang yang mengonsumsi barang dan jasa ini juga memiliki namanya sendiri, yakni konsumen.
Tujuan melakukan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan pokok, baik fisik maupun rohani. Di samping itu, konsumsi juga bisa dilakukan untuk memenuhi gaya hidup. Selain dua hal tersebut, konsumsi dilakukan untuk menghabiskan atau mengurangi nilai guna sebuah barang.
Meski kegiatan ekonomi konsumsi tergolong sebagai aktivitas yang kurang produktif atau tidak menghasilkan apa pun, tapi tanpa adanya kegiatan ini serta konsumen yang menjalankan perannya untuk mengonsumsi produk, kegiatan ekonomi tidak akan bisa berjalan sepenuhnya dan produk yang ditawarkan akan menumpuk akibat tidak ada yang menggunakannya.
Contoh Kegiatan dalam Ekonomi
Setelah mengetahui tiga jenis kegiatan ekonomi, kini Anda perlu melihat contoh kegiatan ekonomi agar lebih paham tentang konsep ini. Karena dibedakan menjadi tiga jenis, contoh kegiatan ekonomi juga dibagi dalam tiga jenis tersebut. Contoh kegiatan ekonomi produksi adalah para pemilik usaha yang menghasilkan barang dan jasa untuk didistribusikan dan dikonsumsi oleh masyarakat.
Sedangkan contoh kegiatan ekonomi distribusi adalah para agen, grosir, dan pedagang-pedagang kecil yang menjual produk-produk dari produsen untuk konsumen yang membutuhkan. Sementara itu, contoh kegiatan ekonomi konsumsi adalah masyarakat yang membeli atau menggunakan barang dan jasa dari produsen secara langsung maupun lewat pihak distributor.
Baca juga: Manfaat dan Contoh Proses Riset Pemasaran yang Ampuh bagi Bisnis
Apa Itu Business Plan?
Agar kegiatan ekonomi dapat berjalan lancar, diperlukan adanya business plan atau perencanaan bisnis. Business plan adalah dokumen yang berisi informasi seputar bisnis yang dijalankan, mulai dari strategi perencanaan, pemasaran, hingga pemasukan dan pengeluaran bisnis secara detail.
Business plan yang tersusun dengan baik dan rapi tak hanya penting untuk perusahaan itu, melainkan juga untuk investor yang berencana menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Pasalnya, business plan bisa digunakan untuk memproyeksikan kegiatan bisnis dalam jangka panjang. Semakin detail sebuah business plan, semakin tinggi pula potensi investor untuk mau mendanai perusahaan tersebut.
Baca juga: Business Plan: Pengertian, Manfaat dan Cara Membuat
Mengapa Business Plan Penting?
Berdasarkan penjelasan di atas, business plan tak hanya penting bagi perusahaan, tapi juga untuk investor yang berniat mendanai perusahaan tersebut, sebab business plan adalah ilustrasi dari kegiatan bisnis sebuah perusahaan. Berikut adalah tiga alasan mengapa business plan diperlukan dalam bisnis.
1. Merencanakan keuangan perusahaan
Alasan pertama mengapa business plan penting untuk menunjang kegiatan ekonomi adalah karena dokumen ini mencatat pemasukan dan pengeluaran perusahaan secara detail. Dengan pencatatan finansial yang menyeluruh, perusahaan akan terbantu saat ingin merencanakan keuangan pada periode berikutnya. Perusahaan jadi paham, berapa dana yang dibutuhkan dan berapa perkiraan uang yang bisa masuk. Sehingga, ini akan menghindarkan perusahaan dari kesalahan yang berulang.
2. Memberi pandangan saat akan mengambil keputusan
Alasan kedua adalah business plan bisa memberikan pandangan pada perusahaan saat akan mengambil keputusan. Mengapa bisa demikian? Dengan adanya pencatatan dalam setiap aspek bisnis, perusahaan bisa mengetahui mana saja strategi dan langkah yang berhasil dan mana yang tidak.
Misalnya, perusahaan jadi bisa memutuskan strategi pemasaran mana yang sebaiknya dihentikan atau diulang pada proyek berikutnya. Selain itu, perusahaan juga bisa melihat laporan keuangan pada periode sebelumnya dan mengambil tindakan yang tepat dari sana.
3. Membantu memperoleh lebih banyak investor
Alasan terakhir mengapa business plan tidak boleh dilepaskan dari perusahaan dan kegiatan ekonomi yang terjadi di dalamnya adalah karena dokumen ini bisa meyakinkan para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Saat perusahaan berhasil menampilkan rencana bisnis yang mumpuni, investor akan lebih percaya akan pertumbuhan bisnis yang mungkin terjadi di sana. Tidak ada, kan, investor yang bersiap merugi saat menanamkan modal di sebuah perusahaan?
5 Macam Business Plan
Business plan dibagi lagi dalam lima jenis yang berbeda, yakni rencana pertumbuhan, pengembangan, operasional bisnis, serta rencana bisnis strategis dan khusus startup. Apa saja perbedaan dari kelima business plan tersebut? Untuk mengetahui penjelasan lengkapnya, simak uraian berikut ini!
1. Rencana pertumbuhan bisnis
Jenis business plan yang pertama memuat rencana pertumbuhan bisnis sebuah perusahaan. Dalam dokumen ini, terdapat beragam hal penting seputar bisnis, mulai dari catatan finansial, struktur organisasi, hingga deskripsi rinci terkait perusahaan tersebut. Karena berisi rencana pertumbuhan, artinya business plan ini ditujukan bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan.
Bagi pihak internal, business plan ini berfungsi untuk mengontrol laju bisnis, apakah sesuai dengan visi misi dan permintaan pasar. Di samping itu, perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor tren yang kerap berubah dalam masyarakat. Sementara itu, untuk pihak eksternal, business plan ini berfungsi untuk mengetahui rencana jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.
2. Rencana pengembangan bisnis
Tak jauh berbeda dengan rencana pertumbuhan bisnis, rencana pengembangan bisnis juga memuat hal-hal yang penting bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Pasalnya, business plan ini memuat rincian tanggung jawab setiap karyawan hingga proses administrasi di perusahaan tersebut. Dari data yang tercatat, perusahaan bisa memperkirakan sejauh mana bisnis dapat berkembang.
Rencana pengembangan bisnis diperlukan untuk melihat bagaimana prospek bisnis ke depannya dari perusahaan tersebut. Sebab, pada dasarnya, bisnis harus senantiasa berinovasi dan berkembang sesuai zaman dan tuntutan pasar. Tanpa perencanaan yang matang akan hal ini, perusahaan bisa berjalan tanpa target dan dihantam berbagai faktor, mulai dari persaingan yang ketat hingga kebangkrutan.
3. Rencana operasional bisnis
Berbeda dengan dua macam business plan sebelumnya, rencana operasional bisnis adalah dokumen yang ditujukan bagi pihak internal perusahaan. Pasalnya, rencana operasional bisnis berisi detail tanggung jawab dari masing-masing anggota perusahaan. Selain itu, business plan ini juga mencatat tentang aturan operasional yang berlaku di perusahaan tersebut.
Tanpa rencana operasional bisnis, sebuah perusahaan tidak bisa menjalankan kegiatan ekonomi dengan maksimal. Sebab, tidak ada aturan baku tentang cara pelaksanaan, aturan yang melingkupi, hingga target-target yang harus dicapai. Pada akhirnya, perusahaan tidak akan memiliki citra atau profil yang baik dari kacamata pihak eksternal.
4. Rencana bisnis khusus startup
Jenis business plan berikutnya adalah rencana bisnis khusus startup. Karena rencana ini ditujukan untuk perusahaan yang baru akan berdiri, maka hal-hal yang terdapat di dalamnya meliputi rencana penawaran produk barang dan jasa, riset pasar yang telah dilaksanakan, serta strategi pemasaran yang cocok dan bisa diimplementasikan.
Sebagai business plan yang benar-benar baru merencanakan permulaan bisnis, rencana bisnis khusus startup ini harus dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik perhatian investor. Pasalnya, startup yang baru akan berdiri tentu membutuhkan dana dan belum memiliki track record yang terbukti. Sehingga, business plan yang matang adalah salah satu cara penting untuk melancarkan rencana bisnis yang dicita-citakan.
5. Rencana bisnis strategis
Terakhir, ada business plan yang memuat rencana bisnis strategis. Berbeda dengan berbagai rencana bisnis sebelumnya, business plan ini termasuk yang paling rumit. Pasalnya, rencana bisnis ini berisi berbagai strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Tanpa ada rencana bisnis strategis, perusahaan tidak dapat melihat titik tujuan dan step-step yang harus ditempuh.
Hal-hal yang terdapat dalam rencana bisnis strategis di antaranya adalah visi dan misi perusahaan, tujuan atau goal, tenggat waktu mencapai goal tersebut, hingga langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk meraih tujuan tersebut. Semua poin ini harus dijelaskan dan ditulis sedetail mungkin agar seluruh anggota perusahaan bisa memahami pentingnya target dan upaya yang harus ditempuh masing-masing karyawan.
Itulah serba-serbi mengenai business plan yang diperlukan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Pada dasarnya, business plan penting dan dibutuhkan perusahaan agar bisa senantiasa menjaga track bisnisnya. Jika perusahaan berhasil menjaga track bisnis dengan baik, akan banyak investor yang mau datang untuk mendanai bisnis tersebut.
Agar kegiatan ekonomi dalam bisnis dapat berjalan dengan baik, gunakan aplikasi kasir cerdas dan praktis dari Moka POS. Berbasis cloud, aplikasi Moka POS bisa catat transaksi bisnis secara real-time, sehingga sangat praktis untuk mengelola bisnis yang telah memiliki banyak outlet. Moka POS juga sangat memudahkan pemilik bisnis untuk memantau laporan keuangan.
Tak hanya bermanfaat untuk mengelola bisnis offline, Mokapos pun bisa digunakan untuk melancarkan jalannya bisnis online yang Anda rintis lewat GoStore. Mulai dari usaha barber shop, salon, hingga kedai kopi, semuanya bisa dikelola lewat aplikasi kasir berbasis cloud dari Moka POS. Aplikasi ini juga telah dipercaya oleh lebih dari 40.000 pengguna di seluruh Indonesia, sehingga terbukti bermanfaat dan efektif!