Jenis-Jenis Risiko dalam Bisnis dan Cara Mengatasinya – Dalam hal apa pun, risiko adalah hal yang sangat lekat dengan kegiatan sehari-hari. Dalam konteks bisnis, risiko juga sering kali muncul dan tak dapat terhindarkan.
Namun tentu saja, sebagai pemilik usaha, Anda ingin mendapatkan penghasilan seperti yang diharapkan dengan cara meminimalisir risiko bisnis yang bisa saja muncul.
Bagaimana caranya? Langkah bijak pertama ialah untuk memahami dulu jenis-jenis risiko bisnis agar Anda bisa lebih siap untuk menghadapinya.
Omong-omong, apa yang dimaksud dengan risiko bisnis? Yuk, cari tahu selengkapnya.
Apa Itu Risiko Bisnis?
Risiko bisnis adalah suatu tindakan yang kemunculannya tidak terduga, tidak diharapkan, dan tentu saja merugikan usaha Anda.
Secara umum, kata risiko memang mempunyai konotasi negatif karena muncul dari ketidakpastian yang jika tidak diantisipasi terlebih dahulu, dan tentunya akan membuat bisnis terhambat. Namun, jika sudah dipersiapkan terlebih dahulu, Anda bisa lebih siap dan mengatasinya dengan lebih baik.
Biasanya, risiko bisnis ini bisa terjadi karena Anda tidak memiliki rencana yang matang, strategi bisnis yang diterapkan kurang baik, manajemen yang buruk, karyawan yang kurang mendapat pelatihan, atau mungkin faktor eksternal, seperti dari pemasok dan pelanggan.
Agar lebih paham, mari simak bersama apa saja jenis-jenis risiko bisnis, serta cara mengatasinya.
Baca juga: E-Commerce: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Manfaat untuk Bisnis
Jenis-Jenis Risiko dalam Bisnis
1. Risiko Pasar
Tentu Anda dapat secara nyata merasakan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Karena itu, teknologi memiliki dampak yang cukup signifikan dalam kehidupan sehari-hari manusia, termasuk dalam bisnis. Risiko pasar dapat terjadi karena perubahan dalam pasar secara makro atau luas, di mana banyak pebisnis tidak dapat menghindarinya.
Contoh dari risiko pasar ini dapat dirasakan (dan mungkin Anda juga salah satu yang berkontribusi dari perubahaan ini) saat banyak rumah tangga tidak lagi menggunakan TV kabel, tetapi menggunakan layanan streaming seperti Netflix, Hulu, dan masih banyak lagi.
Hali ni pun membuat para pemilik bisnis TV kabel untuk memutar otak bagaimana caranya bisa membuat inovasi terbaru agar bisa bersaing dengan pihak penyedia layanan streaming.
2. Risiko Strategi
Risiko yang satu ini berkaitan dengan strategi. Pembuatan strategi sangat membutuhkan persiapan yang matang yang menyeluruh. Jadi, apabila strategi yang dibuat sudah tidak lagi berfungsi di masa depan, bisnis Anda sudah siap dengan rencana baru yang dapat terus membuat bisnis Anda sukses.
Contoh risiko strategi ini juga terjadi pada perusahaan-perusahaan besar seperti Yahoo. Walaupun Yahoo merupakan pemain lama dan sudah banyak orang yang tahu, masyarakat lebih akrab dengan saingannya, Google.
Hal tersebut terjadi karena saat Yahoo sedang tenar pada 1990-an, mereka terlalu fokus dalam pengembangan iklan banner dan bukan mesin pencari seperti Google.
Agar hal serupa tidak terjadi pada bisnis Anda, memperhatikan pasar sekitar dan segala inovasi yang diciptakan adalah hal yang sangat penting dilakukan agar bisnis Anda siap dalam kondisi pasar seperti apa pun.
Baca juga: Cara Daftar Bantuan UMKM, Pemilik Usaha Wajib Tahu!
3. Risiko Kredit
Dalam risiko ini, Anda harus paham risiko konsumen yang tidak membayar kredit hingga lunas setelah mereka mendapatkan produk Anda. Hal tersebut dapat terjadi saat konsumen meninggal, bangkrut, atau bahkan kabur.
Agar bisnis Anda tidak mengalami hal ini, Anda harus lebih teliti dengan calon konsumen dan buatlah SOP yang jelas mengenai hal tersebut. Harus ada bukti/perjanjian kredit tertulis agar Anda bisa menentukan langkah selanjutnya.
4. Risiko Operasional
Kesalahan saat mengelola perusahaan dapat terjadi kapan saja dan dalam bentuk apa pun. Misalnya, Wi-Fi tidak bekerja dengan baik, produk Anda dicuri oleh salah satu pegawai Anda, dan masih banyak lagi.
Untuk menghindari hal-hal seperti ini, tentu Anda harus membuat SOP yang jelas, rekrut pegawai yang benar-benar Anda percaya, lakukan training juga bila diperlukan. Hal ini harus dilakukan sejak awal sehingga risiko-risiko tersebut bisa dicegah.
5. Risiko Finansial
Tentu seperti namanya, risiko ini akan berdampak kepada finansial bisnis Anda, dari mulai masalah utang hingga arus kas yang masuk dan keluar.
Contoh dari risiko ini adalah apabila salah satu klien Anda tidak melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal yang ditentukan pada awal. Tentu hal ini akan menghambat bisnis Anda dan Anda akan mengalami kerugian.
Untuk menghindari hal tersebut, selain meneliti calon klien Anda dengan lebih berhati-hati, buat juga sistem pembayaran yang aman.
6. Risiko Legal
Beberapa hal yang dapat terjadi yang berkaitan dengan pelanggaran hukum adalah pelanggaran hak cipta, terjadinya pengingkaran kesepakatan kontrak, tidak mengikuti undang-undang, dan lain lain. Untuk mengatasi hal tersebut, pastikan Anda buat kontrak serta paham isi dari kontrak tersebut sebelum melakukan kesepakatan dan menandatangani kontrak.
Baca juga: Waspada Penipuan yang Mengatasnamakan Moka dan/atau Gojek Indonesia
Itulah dia jenis-jenis risiko dalam bisnis yang perlu Anda ketahui. Pahamilah bahwa risiko ini bisa terjadi, baik saat Anda jualan offline maupun jualan online, tapi tentu bisa Anda hindari.
Sebagai contoh, Anda memiliki toko online di GoStore dan Anda memperkerjakan beberapa pegawai. Pelanggan Anda sudah banyak. Dari segi operasional bisnis, semuanya bisa berjalan lancar karena sangat dimudahkan oleh GoStore dan fitur-fiturnya.
Nah, untuk mengatasi jenis-jenis risiko lain dalam bisnis, Anda bisa menerapkan hal-hal yang telah disebutkan di atas agar dari segi internal dan eksternal, semua aspek dapat berjalan dengan mulus sesuai harapan.
Selamat mencoba langkah-langkah di atas dan semoga bisnis Anda selalu mampu mengatasi segala risiko yang datang!