Bisnis F&B, khususnya restoran sangat mengandalkan customer experience. Untuk itu, kepuasan pelanggan adalah hal utama yang perlu dijaga. Sebab, dari pelanggan yang puas ini kemungkinan mendapatkan pelanggan setia akan lebih besar. Terlebih lagi pelanggan setia akan tertarik untuk belanja 1.3 kali lebih banyak ketimbang pelanggan biasa.
Untuk menjaga kepuasan ini maka Anda harus selalu menjaga kualitas bahan baku. Apalagi kalau Anda berencana membuka restoran dengan menu-menu berbahan dasar daging sapi. Untuk itu, berikut ini cara memilih daging sapi yang bagus dan berkualitas.
1. Perhatikan warna daging
Cara pertama adalah dengan melihat warna daging yang akan Anda beli. Daging yang baik dan berkualitas pasti memiliki warna yang natural yaitu merah segar. Sedangkan daging yang kualitasnya kurang baik biasanya memiliki warna yang pucat, abu-abu, atau bahkan kecoklatan.
Jangan ragu untuk menyentuh dan mengusapkan tangan Anda ke daging tersebut. Sebab, tidak jarang ada penjual yang nakal dan memberikan tambahan pewarna agar dagingnya tampak lebih segar. Kalau ada bahan pewarna, pastilah akan membekas ke tangan Anda.
2. Daging segar punya tekstur yang berbeda
Setelah melihat dari ciri fisiknya, maka tekstur harus Anda rasakan. Daging yang berkualitas akan terasa padat dan kenyal. Kalau daging yang berkualitas buruk pastilah sudah hilang kekenyalannya, sehingga akan terasa lunak. Bila ditekan, dagingnya tidak akan kembali lagi. Selain itu, daging yang segar dan berkualitas cenderung lebih kering daripada daging yang sudah jelek.
Untuk itu, sebaiknya Anda hindari membeli daging sudah digiling. Akan lebih baik jika Anda membeli daging potongan untuk mengetahui kualitasnya terlebih dahulu. Setelah yakin dan memenuhi kualitas yang diharapkan, baru kemudian digiling.
3. Aroma yang khas
Manfaatkan semua indera sensorik Anda untuk menentukan kualitas daging. Termasuk indera penciuman. Daging yang masih segar memiliki aroma yang khas. Baunya tidak akan menusuk di hidung Anda.
Sedangkan untuk daging yang sudah memburuk kualitasnya, beberapa orang mengetahui tingkat kebusukan daging melalui aroma yang tajam dan cenderung masam, tengik, amis, dan anyir.
Aroma tidak sedap ini diakibatkan beberapa faktor. Bisa karena enzim yang dikandung oleh daging, oksidasi, dan mikroorganisme yang ada di daging. Inilah yang membuat daging giling lebih cepat busuk
4. Perhatikan marbling-nya
Ada satu kualitas yang membedakan daging sapi mahal dengan daging sapi pada umumnya, yaitu marbling. Bagi yang belum tahu, marbling ini berarti garis-garis lemak yang ada di sepotong daging. Penampilan garis lemak ini akan menyerupai guratan pada sebuah lantai marmer. Kalau sepotong daging punya lemak yang kaya di sela-sela serat ototnya, maka pastilah daging itu punya cita rasa yang lezat
Daging dengan marbling memiliki tekstur yang lebih kenyal dan empuk. Bahkan, tanpa bumbu yang banyak pun daging ini sudah terasa gurih dan sedikit manis. Sangat tepat untuk jadi steak.
5. Pilih supplier daging yang punya track record jelas
Pastilah Anda membutuhkan supplier untuk memenuhi kebutuhan bahan baku restoran Anda. Untuk itu, jangan lupa pilih supplier yang punya rekam jejak baik. Supplier yang bisa konsisten memasok daging berkualitas dan halal. Mengapa halal? Karena konsumen muslim lebih mementingkan kehalalan suatu hidangan daripada cita rasanya.
Baca Juga: 3 Tips Memilih Supplier yang Baik untuk Membangun Bisnis Kuliner Anda
Itu dia lima tips untuk mendapatkan daging yang berkualitas tinggi. Dengan menjaga kualitas daging yang dipilih, maka restoran Anda pun jadi bisa menarik lebih banyak konsumen sekaligus mempertahankan kesetiaan konsumen lama. Konsumen senang, Anda pun senang.