Dalam menjalankan bisnis, mengatur manajemen keuangan yang baik adalah kunci sukses sebuah bisnis. Berbeda bisnis, berbeda juga cara masing-masing pemilik usaha dalam mengatur keuangannya. Meski begitu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh salah satu accounting software di Amerika, mereka menemukan 7 kebiasaan dalam mengatur manajemen keuangan yang efisien yang dilakukan oleh para pebisnis sukses di sana.
(Sumber: Freshbook)
Beberapa pebisnis yang mengikuti kebiasaan ini, dapat mengembangkan bisnisnya lebih baik lagi. Tidak hanya itu, 7 kebiasaan ini juga memberikan para pelaku bisnis UMKM perspektif baru yang lebih baik untuk membantu mereka dalam mengatur keuangan di masa depan tanpa harus mengorbankan bisnis, hubungan dengan klien bahkan karyawan.
Baca Juga: Tips Rahasia Sukses Mengelola Keuangan untuk UKM
1) 69% Pebisnis Meninjau Kembali Keuangan Mereka Secara Teratur
(Sumber: Energy Optimizers)
Setiap pelaku usaha memiliki pasang surut dan flow keuangan, pola pendapatan dan pengeluaran yang berbeda dengan yang lainnya. Akan tetapi pola suatu bisnis biasanya sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa terjadi saat musim tertentu, seperti musim liburan atau perayaan besar seperti Natal dan lebaran. Terkadang juga bisa diakibatkan karena campaign yang dilakukan pada durasi tertentu.
Bagaimana pun keadaan flow keuangan Anda, melakukan peninjauan keuangan secara berkala baik mingguan ataupun bulanan dapat memudahkan Anda dalam memahami frekuensi dan skala operasi bisnis. Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengetahui apakah bisnis Anda sedang berkembang atau malah mengalami penurunan karena Anda atau klien Anda telat membayar tagihan.
Di Moka, Anda dapat dengan mudah meninjau kembali laporan kuangan Anda karena Merchant dengan mudah mengakses laporan penjualan hanya melalui laptop dan tanpa harus menyusunnya kembali.
2) 47% Pebisnis Mengatur Budget Keuangannya Secara Efisien
(Sumber: The Classy Simple Life)
Sederhananya, budget merupakan ekspetasi dari hasil bisnis yang dijalankan. Mengatur budget keuangan bukanlah perkara mudah, apalagi jika Anda merupakan pebisnis baru. Untuk itu, membuat estimasi budget di awal bulan dapat membantu Anda memperkirakan berapa banyak pendapatan yang Anda hasilkan dan berapa banyak pengeluaran yang harus dibayar. Pada akhir bulan, bandingan estimasi budget yang dibuat dengan laporan budget sesungguhnya. Ulangi lagi dan Anda akan memiliki kemampuan dalam membuat budget yang lebih baik. Mengatur budget juga dapat memberikan Anda analisa bisnis dalam mencari permasalahan-permasalahan potensial yang akan dihadapi oleh bisnis dan mencari solusinya sebelum masalah tersebut muncul.
3) 65% Pebisnis Memanfaatkan Fasilitas Pajak yang Ada
(Sumber: Hargreaves Lansdown)
Pemerintah Indonesia, selama beberapa tahun menunjukkan dukungannya terhadap para pelaku bisnis UMKM. Salah satunya adalah keuntungan akan pajak yang diberlakukan oleh pemerintah dan yang terbaru adalah amnesti pajak agar keberlangsungan dan kenyamanan para pebisnis UMKM bisa berjalan degan baik.
4) 64% Pebisnis Menetapkan Struktur Bisnis Agar Lebih Optimal Demi Kewajiban dan Pajak yang Harus Dibayarkan
(Sumber: Canadian Business)
Struktur bisnis pada umumnya adalah perseorangan, kemitraan dan korporasi. Setiap struktur memiliki persyaratan hukum dan pajak yang berbeda satu dengan yang lainnya. Untuk itu, penting bagi Anda untuk menentukan struktur yang terbaik untuk bisnis yang dijalani. Anda bisa mencari saran dari konsultan bisnis profesional karena struktur yang ditentukan juga berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan dalam mengubah dan mempertahankan struktur bisnis.
5) 52% Pebisnis Menyisihkan Pendapatannya untuk Membayar Pajak
(Sumber: Reader’s Digest)
Pendapatan yang dihasilkan tidak sepenuhnya milik Anda. Sebagian kecil merupakan kewajiban yang harus dibayarkan ke pemerintah. Untuk itu, penting bagi pebisnis menyisihkan pendapatannya untuk keperluan pajak. Menghindari paja akan berdampak pada kelancaran bisnis Anda.
6) 50% Pebisnis Melunasi Hutang Secara Teratur
(Sumber: blog .bhunt.com)
Hutang tidak hanya berasal dari pembelian produk dari klien saja. Hutang juga bisa berbentuk modal yang Anda pinjam untuk mengembangkan bisnis atau bahkan hanya sebagai cadangan modal saja yang mana hal tersebut merupakan langkah tepat yang dilakukan oleh pemilik usaha. Yang terpenting adalah, ketika Anda memiliki hutang, penting bagi Anda untuk melakukan pembayaran secara konsisten demi kelangsungan bisnis.
7) 49% Pebisnis Menggaji Diri Mereka dari Pendapatan Bisnis
(Sumber: Tes)
Istilah ‘gaji’ mungkin tidak berlaku jika Anda adalah pemilik usaha. Anda pasti bertanya-tanya mengapa harus menggaji diri sendiri jika usaha yang dijalani dan keuntungan yang didapat akan kembali pada Anda.
Padahal, ada baiknya jika Anda melakukan hal tersebut. Karena, menggaji diri sendiri akan meminimalkan kemungkinan terjadinya penggunaan uang di dalam bisnis untuk kepentingan pribadi. Padahal, keuntungan yang didapatkan oleh Anda semestinya juga harus disisihkan untuk diinvestasikan kembali untuk mengembangkan bisnis.
Baca Juga: Pentingnya Memisahkan Uang Pribadi dengan Uang Usaha
Beberapa dari kebiasaan di atas memang belum sepenuhnya diterapkan oleh banyak pelaku usaha di Indonesia. Mengadopsi kebiasaan di atas ke dalam bisnis, dapat membantu Anda menjalankan bisnis yang lebih baik sehingga hasil yang dicapai lebih maksimal dan memuaskan Anda.
