Mau tahu bagaimana performa bisnis Anda dibandingkan dengan pesaing, tapi tidak tahu harus mulai dari mana? Anda bisa melakukan benchmarking! Mengukur performa secara mandiri akan membantu Anda mengetahui apakah bisnis Anda sudah berhasil menggaet dan mempertahankan banyak pelanggan, serta menghasilkan penjualan maksimal daripada kompetitor. Jadi, Anda pun bisa membuat strategi yang lebih tepat sasaran. Memangnya, apa itu benchmarking dan bagaimana cara melakukannya?
Apa Itu Benchmarking?
Benchmarking adalah proses membandingkan antara satu hal dengan hal lainnya. Dalam konteks bisnis, benchmarking dilakukan untuk menilai performa sebuah bisnis dibandingkan dengan kompetitor di bidang sejenis. Kegiatan membandingkan ini melihat beberapa aspek, mulai dari kebijakan, strategi yang dijalankan, kualitas produk dan layanan, serta banyak lagi lainnya. Pembandingnya tentu harus perusahaan yang punya mutu lebih baik dari perusahaan Anda.
Namun, sebenarnya jenis benchmarking itu berbeda-beda, yang paling umum adalah internal benchmarking dan external benchmarking. Internal benchmarking adalah proses yang dilakukan dalam skala intern, biasanya untuk membandingkan satu cabang dengan cabang lainnya pada perusahaan yang sama. Sementara itu, external benchmarking dilakukan untuk membandingkan performa bisnis dengan perusahaan lain yang lebih sukses.
Tujuan Benchmarking
Karena benchmarking adalah kegiatan membandingkan dengan kompetitor yang lebih baik, tujuan proses ini sebenarnya ada beberapa. Berikut di antaranya yang wajib Anda pahami.
1. Memantau tren
Membandingkan dua perusahaan yang bergerak di bidang serupa itu punya tujuan tertentu, salah satunya memantau tren. Misalnya, jika total penjualan di produk skincare menurun, Anda bisa melakukan analisis dengan bisnis lain yang sedang mengalami peningkatan transaksi. Hasilnya mungkin akan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berkolaborasi dengan artis K-pop untuk meningkatkan pemasukan. Dari situlah Anda harus belajar bahwa mungkin trennya sekarang bukan sekadar merawat kulit dengan skincare, tapi yang BA-nya berasal dari idola konsumen.
2. Meningkatkan performa bisnis
Tujuan benchmarking selanjutnya adalah meningkatkan performa bisnis. Dengan melihat contoh pada perusahaan kompetitor, Anda jadi lebih tahu bagaimana perusahaan Anda selama ini di mata pelanggan. Akan lebih baik jika Anda menemukan titik lemah, kesalahan, atau hal lain yang perlu diperbaiki supaya bisnis dapat memiliki daya saing yang lebih oke.
3. Menentukan target dengan lebih terarah
Benchmarking adalah salah satu cara untuk mempermudah bisnis dalam menentukan target yang lebih terarah. Tujuannya antara lain supaya bisnis bisa memperoleh target konsumen baru yang dapat meningkatkan pemasukan usaha sekaligus realistis. Sebab, semua keputusan ini diambil berdasarkan data pelanggan sebelum-sebelumnya.
Baca juga: Manfaat Balanced Scorecard untuk Kinerja Perusahaan
Cara Melakukan Benchmarking
Bagi Anda yang masih bingung dengan prosedur pelaksanaan benchmarking, sebenarnya ada empat tahapan untuk melakukannya. Simak penjelasan di bawah ini untuk tahu detailnya!
1. Tentukan bagian yang akan dibandingkan dan kompetitor untuk referensi
Cara pertama untuk melakukan benchmarking adalah dengan menentukan bagian yang akan dibandingkan. Lalu, pilih kompetitor dengan performa yang berada di atas perusahaan bisnis Anda sebagai pembandingnya. Hal ini akan membuat perusahaan Anda bisa bertumbuh lebih maksimal karena tidak pernah merasa cepat puas.
2. Lakukan riset kompetitor secara mendalam
Selanjutnya, lakukan riset dalam beberapa bidang di kompetitor pilihan Anda. Sebagai contoh, Anda dapat mengulik performa bisnis mereka dengan melakukan sesi tanya jawab bersama pelanggan, melihat strategi marketing yang digunakan, atau mengumpulkan data keuangan yang diungkap ke publik. Semakin lengkap data yang diperoleh, semakin mendalam pula hasil analisisnya.
3. Bandingkan dengan data internal
Setelah mendapatkan data lengkap dan terkini seputar perusahaan kompetitor, satu hal yang mesti Anda lakukan adalah membandingkannya dengan perusahaan Anda. Proses ini memang sangat rumit karena Anda harus melihat kembali data perusahaan dari beberapa waktu sebelumnya. Namun, sekarang ada Moka Prime yang bisa bantu pengusaha mengakses feedback pelanggan sekaligus data penjualan secara lengkap dan otomatis lewat dashboard.
4. Buat rencana sesuai hasil analisis dan evaluasi
Tahap terakhir dari rangkaian proses benchmarking adalah membuat rencana sesuai hasil analisis dan evaluasi. Dalam proses ini, Anda juga mesti menentukan tenggat waktu yang spesifik supaya hasil penyesuaian strategi bisa dievaluasi kembali. Selain itu, sebaiknya tentukan pengubahan strategi atau kebijakan pada masing-masing divisi sehingga lebih fokus dan terarah.
Jika ingin bisnis berkembang, Anda memang harus melakukan benchmarking secara berkala. Namun, sering kali pemilik usaha terkendala saat mesti mengumpulkan data-data terdahulu. Untungnya, sekarang sudah ada Moka Prime, tools kasir canggih dan elegan yang bisa mengakses feedback dan penjualan dari waktu ke waktu. Habiskan lebih sedikit tenaga dan waktu Anda untuk mengetahui performa bisnis bersama Moka Prime!