Moka Logo
Apa Itu Food Court/Pujasera? Jenis dan Bedanya dengan Restoran

Tips Bisnis

Apa Itu Food Court/Pujasera? Jenis dan Bedanya dengan Restoran

7 min

by

Tertarik membuka usaha kuliner? Anda sudah memilih bidang yang tepat! Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), penyediaan makan dan minum termasuk salah satu kategori bisnis dengan pertumbuhan terbesar sepanjang 2023, yakni sebanyak 10,01%. Artinya, bisnis kuliner punya prospek yang cukup menjanjikan. Tapi di sisi lain, Anda harus bisa unggul dari para pesaing.

Kabar baiknya, bisnis kuliner tidak hanya terbatas pada restoran atau warung dengan satu jenis menu saja. Food court adalah bisnis kuliner yang tidak kalah menarik untuk dicoba. Soalnya, kini semakin banyak orang yang suka makan dan bersantai di food court. Memangnya, bagaimana bisnis ini bisa populer dan apa yang harus Anda lakukan untuk memulainya? Yuk, simak informasinya sampai tuntas!

Apa Itu Food Court?

Food court adalah suatu area yang menjadi tempat para penjual makanan dan minuman berkumpul. Kalau dalam bahasa Indonesia, food court sering disebut dengan pujasera yang merupakan akronim dari “pusat jajanan serba ada”. 

Pada umumnya, food court terdapat di pusat perbelanjaan, bandara, stasiun kereta api, kampus, atau tempat-tempat umum lainnya. Di food court, para pengunjung dapat memilih menu makanan dan minuman dari berbagai restoran atau kedai dalam satu lokasi. Kemudian, mereka bisa menikmati menu tersebut di area makan yang telah disediakan.

Jenis-jenis Konsep Food Court

Di beberapa food court, Anda harus memesan makanan sendiri di masing-masing tenant. Tapi di food court lain, ada pelayan yang mendatangi meja Anda untuk mencatat pesanan. Perbedaan ini bergantung pada kebijakan masing-masing pengelola food court. Namun, pada umumnya, food court terbagi menjadi ketiga jenis konsep berikut:

  • Food court cepat saji

Food court jenis ini hadir dengan konsep cepat saji. Para pengunjung dapat memesan makanan dan minuman secara langsung di masing-masing counter atau tenant. Kemudian, penjual akan menyiapkan menu sesuai pesanan dalam waktu maksimal 15 menit. Pengunjung bisa mengambil pesanan sendiri di counter atau menunggu di meja hingga pesanan diantarkan pelayan.

Karena mengusung konsep cepat saji, food court satu ini umumnya terdapat di area yang ramai, tapi para pengunjungnya punya waktu terbatas untuk makan atau istirahat. Contohnya seperti area kampus dan perkantoran.

Baca juga: 5 Hal Kecil Ini Bisa Membuat Restoran Cepat Saji Anda Dicintai Konsumen

  • Konsep pesan meja di makan

Pada konsep ini, pengunjung food court dapat memesan makanan dan minuman dari meja masing-masing. Begitu datang, mereka hanya perlu duduk di meja yang tersedia. Kemudian, pelayan akan mendatangi meja mereka untuk memberikan menu. 

Setelah memilih menu, pengunjung bisa menyampaikan pesanan kepada pelayan, yang akan menyerahkannya ke bagian dapur. Nantinya, pesanan pengunjung akan langsung diantarkan ke meja masing-masing.

Dengan konsep pesan meja di makan, pengunjung food court bisa merasakan pengalaman kuliner yang lebih santai dan nyaman. Namun, konsep seperti ini biasanya diterapkan pada menu makanan yang butuh waktu penyajian lebih lama. Itulah kenapa food court konsep ini lebih banyak ditemukan di mall atau pusat perbelanjaan yang dinamis.

  • Urban food court

Urban food court adalah pengembangan dari pujasera konvensional sehingga sifatnya lebih modern. Hal ini berlaku mulai dari segi fungsi, konsep desain interior, variasi hidangan, hingga fasilitas yang tersedia. Pujasera konvensional umumnya hanya berfungsi sebagai tempat makan, sedangkan urban food court juga bisa digunakan untuk nongkrong.

Agar pengunjung lebih nyaman, urban food court pun umumnya memiliki desain interior yang lebih menarik dan kekinian. Beberapa food court bahkan juga dilengkapi spot khusus untuk foto serta fasilitas tambahan seperti playground atau live band. Selain itu, menu-menu yang dijual juga biasanya mengikuti tren terkini.

Ciri-ciri Food Court

Meskipun terdiri dari beberapa jenis konsep, food court pada umumnya memiliki ciri-ciri yang sama. Berikut beberapa di antaranya:

  • Lokasi strategis

Mayoritas food court berada di lokasi yang strategis. Lokasi ini biasanya cenderung ramai dengan akses yang baik dan mobilitas tinggi. Tujuannya agar para pengunjung bisa mengakses food court dengan mudah untuk menikmati berbagai pilihan makanan. 

Selain di dalam mall, beberapa contoh lokasi strategis lain yang bisa Anda jadikan tempat untuk membangun food court adalah stasiun kereta api, terminal bus, sekolah, kampus, area perkantoran, dan area wisata.

  • Lebih dari satu pilihan jenis makanan

Keragaman pilihan makanan dan minuman menjadi daya tarik utama food court. Para pengunjung dapat dengan mudah menemukan berbagai jenis kuliner dalam satu tempat. Mereka bisa lebih memas memilih menu sesuai selera, mulai dari makanan cepat saji, makanan tradisional, makanan western, dessert, hingga aneka minuman.

  • Terdapat area duduk bersama

Selain deretan counter atau tenant kuliner, food court juga selalu memiliki area duduk bersama. Di sinilah pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman yang telah mereka pesan. Untuk menunjang kenyamanan pengunjung, berikan jarak yang cukup antar-meja dan kursi. Hal ini juga dapat memudahkan pengunjung saat harus berjalan melewati sela-sela meja sambil membawa makanan mereka.

Kenapa Food Court Digandrungi Banyak Orang?

Saat sedang berada di mall atau tempat publik lain, sering kali Anda melihat food court yang ramai pengunjung. Apalagi saat jam makan, sampai sulit rasanya menemukan meja kosong untuk menikmati hidangan yang dipesan. Ada alasan tertentu kenapa food court adalah pilihan favorit banyak orang untuk makan. Berikut alasan tersebut:

  • Pilihan menu yang beragam

Food court menawarkan beragam pilihan kuliner. Hal ini memungkinkan para pengunjung untuk mencoba berbagai makanan dan minuman. Lalu, food court dapat mengakomodasi berbagai selera, baik yang suka makanan asin, pedas, manis, atau kombinasi semuanya. Dengan begitu, pengunjung yang datang bersama rombongan pun bisa memesan makanan sesuai selera masing-masing.

Baca juga: 7 Contoh Desain Menu Makanan Simple dan Gampang Dibuat

  • Fasilitas yang nyaman 

Food court zaman sekarang umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman, apalagi di urban food court. Pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman di area duduk yang luas. Jika memungkinkan, Anda bisa menyediakan area indoor dan outdoor

Kemudian, kenyamanan food court juga ditunjang dengan desain interior yang menarik dan Instagramable, sehingga membuat pengunjung betah berlama-lama di food court. Beberapa food court bahkan juga memberikan fasilitas tambahan seperti Wi-Fi, stop kontak, area bermain anak, hingga live band.

  • Harga yang terjangkau

Dengan banyaknya menu kuliner, food court menawarkan berbagai pilihan harga. Hal ini memungkinkan pengunjung untuk membeli makanan dan minuman sesuai dengan budget mereka. Namun, walaupun harganya relatif terjangkau, porsi makanan di food court biasanya masih cukup mengenyangkan sehingga pengunjung merasa puas.

  • Kemudahan memesan

Pada dasarnya, food court dirancang untuk melayani pengunjung secara cepat. Pengunjung hanya perlu memesan makanan dan minuman yang diinginkan, membayar, dan menunggu beberapa menit hingga pesanan selesai disiapkan.

Apalagi, saat ini banyak food court yang sudah menyediakan berbagai pilihan pembayaran, baik tunai maupun non-tunai, sehingga semakin memudahkan pengunjung. Kemudahan inilah yang membuat food court menjadi tujuan favorit banyak orang untuk mengisi perut sekaligus hangout.

  • Suasana yang ramai

Alasan lain di balik tingginya popularitas food court adalah suasana yang ramai. Dengan area duduk bersama, food court menawarkan suasana yang ramai dan “hidup”, sehingga dapat terasa lebih menyenangkan bagi pengunjung. Selain itu, berada di tempat yang ramai juga memungkinkan pengunjung untuk berbagi cerita dengan teman atau keluarga.

Beda Food Court dan Restoran

Dengan fungsinya sebagai tempat makan, food court kerap dianggap sama dengan restoran. Padahal, keduanya cukup berbeda dari satu sama lain, terutama jika dilihat dari faktor-faktor berikut: 

  • Pembagian tempat duduk

Restoran menyediakan area tempat duduk yang eksklusif. Artinya, hanya pengunjung restoran yang bisa duduk di tempat tersebut. Sementara itu, tempat duduk di food court bersifat umum dan terbuka karena satu area makan digunakan bersama oleh pengunjung dari berbagai tenant. Kemudian, umumnya konfigurasi tempat duduk di food court bisa berubah-ubah sesuai jumlah pengunjung.

  • Variasi makanan

Selain tempat duduk, variasi makanan di restoran dan food court juga berbeda. Restoran biasanya hanya fokus pada satu jenis masakan atau konsep tertentu. Misalnya seperti restoran steak, restoran Indonesia, atau restoran Jepang.

Di sisi lain, food court menawarkan banyak pilihan makanan dari berbagai tenant yang berbeda. Dalam satu area, pengunjung bisa menemukan beragam jenis menu, mulai dari snack seperti crepes, makanan cepat saji seperti burger dan ayam goreng, bahkan hingga masakan tradisional.

  • Lokasi

Baik restoran dan food court sama-sama bisa terletak di lokasi strategis dan ramai. Namun, restoran biasanya tersebar di lebih banyak lokasi, mulai dari pusat kota hingga area pinggiran. Tiap restoran mengusung konsep berbeda, bergantung pada target pasar. Sedangkan, food court lebih sering berada di lokasi publik yang banyak aktivitas, seperti area wisata atau mall. Atmosfernya pun cenderung lebih ramai daripada restoran.

Tips Memulai dan Mengembangkan Bisnis Food Court

Dengan berbagai keunggulannya, food court adalah pilihan bisnis kuliner yang worth it untuk dicoba. Untuk memulainya, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut:

  • Tentukan konsep yang diinginkan

Tetapkan dulu konsep atau tema food court yang ingin Anda dirikan; apakah Anda ingin fokus menyediakan makanan Indonesia, western, atau gabungan keduanya? Adanya konsep dapat memudahkan Anda untuk mengambil langkah-langkah berikutnya, termasuk dalam menentukan target pasar. 

  • Lakukan riset pasar

Lakukan riset untuk mencari tahu tentang target pasar, mulai dari usia, jenis kelamin, pekerjaan, hingga gaya hidup mereka. Pelajari pula kondisi pasar secara keseluruhan; apakah peluang suksesnya cukup besar untuk Anda membuka food court

Jika memang peluangnya baik, jangan lupa cari tahu ketertarikan target pasar terhadap food court. Dengan begitu, Anda bisa menciptakan suasana food court yang sesuai dengan kebutuhan dan selera target pasar.

  • Buat rencana dan strategi operasional

Berdasarkan konsep dan hasil riset, buatlah rencana bisnis secara lengkap dan menyeluruh. Rencana bisnis inilah yang akan menjadi panduan Anda untuk mengatur segala hal terkait pendirian food court. Salah satunya adalah anggaran, yang mengharuskan Anda untuk menghitung seluruh biaya; mulai dari sewa tempat, renovasi, hingga biaya operasional sehari-hari.

Kemudian, tentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan dan jenis pekerjaan yang akan mereka lakukan. Tak kalah penting, rencanakan strategi promosi untuk menarik perhatian pengunjung. Anda bisa memanfaatkan media sosial seperti Instagram dan TikTok, serta bekerja sama dengan beberapa influencer.

Baca juga: Business Plan: Pengertian, Manfaat dan Cara Membuat

  • Pilih lokasi yang strategis

Salah satu penentu kesuksesan bisnis food court adalah lokasi. Pilihlah lokasi strategis yang mudah terlihat oleh calon pengunjung. Pastikan pula lokasi tersebut mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Pertimbangkan pula jumlah potensi pengunjung di sekitar lokasi, seperti area kampus, perkantoran, atau pusat perbelanjaan.

  • Perhatikan kecocokan tenant

Sesuaikan tenant dengan konsep food court yang sudah Anda tentukan. Namun, pilihlah beberapa tenant yang menawarkan menu berbeda. Misalnya, anggaplah Anda memutuskan untuk mendirikan food court bertema Korea. Pilihlah tenant A yang menjual ramyeon, tenant B menjual tteokbokki, tenant C menjual Korean fried chicken, dan sebagainya. 

Dengan begini, food court Anda akan memiliki menu variatif yang dapat memenuhi selera pengunjung. Pastikan semua tenant menyediakan makanan dan minuman berkualitas baik serta higienis. Jangan lupa juga sesuaikan harga menu dengan target pasar dan daya beli masyarakat sekitar.

  • Gunakan software manajemen meja 

Food court memang umumnya menyediakan area duduk bersama. Pengunjung bisa bebas memilih meja untuk menikmati hidangan yang mereka pesan. Namun, konsep ini terkadang berisiko membingungkan pemilik bisnis. Anda kesulitan melacak meja mana saja yang kosong atau sudah ditempati pengunjung.

Untuk menghindari risiko tersebut, lengkapi food court Anda dengan fitur Manajemen Meja yang ada di Moka. Dengan software Moka, Anda bisa lebih mudah mengatur meja untuk berbagai jumlah pengunjung. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengoptimalkan penggunaan meja, sehingga dapat mendukung peningkatan omzet.

Tak hanya itu, software Moka juga bisa membantu Anda meningkatkan akurasi pesanan dengan adanya nomor meja. Alhasil, Anda bisa mencegah terjadinya salah pesanan. Kemudian, seluruh data yang tercatat dalam software dapat Anda analisis untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Dengan begitu, Anda pun bisa meningkatkan pelayanan di food court.

Bagi Anda yang ingin mendirikan bisnis kuliner selain restoran atau warung, food court dapat menjadi pilihan menarik. Food court adalah suatu area yang menjadi tempat para penjual makanan dan minuman berkumpul. Jadi, pengunjung bisa menemukan banyak pilihan makanan dan minuman dalam satu tempat.

Untuk meningkatkan peluang kesuksesan bisnis tersebut, lengkapi food court Anda dengan berbagai fasilitas penunjang bagi pengunjung sekaligus operasional karyawan. Gunakan fitur Manajemen Meja dari aplikasi kasir digital Moka untuk mengatur meja sesuai jumlah pengunjung, serta menyajikan pesanan secara cepat dan akurat untuk pengalaman pelanggan yang lebih baik. Jadwalkan demo gratis untuk merasakan sendiri manfaat software manajemen meja dari Moka!

Social Media Share :