Equity crowdfunding mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia. Istilah ini merujuk pada salah satu jenis pendanaan untuk para pelaku usaha. Jenis investasi tersebut bisa menjadi alternatif pendanaan untuk UMKM karena syaratnya yang mudah dan tidak memberatkan. Untuk memahami lebih lanjut, berikut penjelasan lengkap mengenai apa itu equity crowdfunding.
Apa Itu Equity Crowdfunding?
Equity crowdfunding merupakan salah satu dari empat jenis crowdfunding. Secara umum, crowdfunding adalah sebuah usaha penggalangan dana yang dilakukan satu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Crowdfunding dibagi menjadi empat jenis, yaitu donation-based, debt-based, reward-based, dan equity-based.
Donation-based, persis seperti namanya, adalah penggalangan dana bersifat donasi tanpa ada timbal balik kepada para donatur. Sedangkan, debt-based sederhananya merupakan skema penggalangan dana berupa pinjaman, di mana donatur akan mendapatkan imbalan berupa bunga sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
Di sisi lain, reward-based merupakan skema pendanaan di mana donatur akan mendapatkan imbalan atau hadiah baik berupa produk, jasa, hak, bagi hasil, atau lainnya sesuai kesepakatan. Sementara itu, equity-based merupakan skema pendanaan dengan konsep saham murni. Dalam equity-based, modal dari donatur akan menjadi ekuitas kepemilikan perusahaan sehingga mereka bisa mendapatkan timbal balik berupa dividen.
Menjawab secara singkat tentang apa itu equity crowdfunding berdasarkan penjelasan di atas, maka skema pendanaan tersebut hampir sama dengan investasi pasar modal. Sekelompok orang yang melakukan patungan akan mendapatkan timbal balik berupa saham, yang bisa menghasilkan dividen.
Nah, equity crowdfunding juga bisa menjadi pinjaman modal usaha yang menguntungkan bagi pelaku UMKM. Lantas, bagaimana cara kerja equity crowdfunding?
Baca juga: Punya Kendala Saat Bangun Usaha? Yuk, Cari Solusinya Sama-Sama!
Cara Kerja Equity Crowdfunding
Setelah mengetahui apa itu equity crowdfunding, kini saatnya Anda memahami cara kerjanya. Skema pendanaan ini memiliki tiga aspek penting, yaitu sosok pemilik bisnis yang membutuhkan modal (penerbit), platform online sebagai media penerbit untuk menawarkan atau memasarkan bisnisnya, dan para donatur atau investor yang memberikan dana. Kemudian, ketiga unsur tersebut akan melakukan transaksi dengan cara sebagai berikut:
- Sebagai seorang penerbit yang membutuhkan modal, mula-mula Anda mengajukan proposal usaha ke platform yang khusus menyediakan layanan permodalan. Standar isi proposal biasanya sudah dijelaskan secara detail oleh pihak platform, sehingga Anda tinggal mengikuti panduan atau contoh yang ada. Informasi bisnis, proyek yang akan dijalankan, hingga prospek bisnis di masa depan wajib dicantumkan dalam proposal tersebut.
- Jika proposal sudah dikirim, pihak platform akan melakukan tahapan listing saham. Pihak platform sebagai penyedia layanan akan langsung melakukan pencatatan dan publikasi proposal yang telah Anda kirimkan, untuk diinformasikan secara menarik kepada para investor yang sedang mencari proyek untuk didanai.
- Setelah proposal dipublikasikan, Anda tinggal menunggu investor yang tertarik dengan rencana bisnis Anda. Nantinya, jika sudah ada investor yang tertarik dengan proposal dan penawaran yang Anda sebutkan, mereka akan membeli saham dalam jumlah tertentu. Karenanya, selain membuat proposal bisnis yang menarik, usahakan pula untuk membuat penawaran timbal balik yang menggiurkan bagi investor, namun tetap sesuai dengan kondisi usaha Anda.
Baca juga: 5 Pinjaman Modal Usaha Tanpa Jaminan untuk Kembangkan Bisnis
Bedanya dari Security Crowdfunding
Equity crowdfunding kerap kali disamakan dengan security crowdfunding, tapi sebetulnya cukup berbeda. Memang, bisa dibilang keduanya sama-sama memberikan layanan pendanaan dengan timbal balik saham untuk investor yang memberikan dananya.
Namun, equity crowdfunding secara spesifik memberikan modal untuk usaha mikro seperti UMKM hingga level startup. Hal ini dilakukan agar bisnis yang mendapatkan dana bisa berkembang dan melakukan ekspansi yang lebih besar.
Sementara itu, security crowdfunding memiliki jangkauan yang lebih luas. Skema ini memberikan berbagai penawaran ke investor. Penawaran tersebut bisa berupa saham, saham syariah, obligasi, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan instrumen investasi.
Jadi, perbedaan yang paling mencolok adalah equity crowdfunding hanya berfokus ke perusahaan dengan badan hukum PT, sementara security crowdfunding memberikan pendanaan atau pembiayaan modal hingga ke CV sampai firma.
Baca juga: Mau Pinjaman Modal Usaha dari Pemerintah Tanpa Jaminan? Ini Caranya!
Kelebihan Equity Crowdfunding
Setelah memahami apa itu equity crowdfunding, kini saatnya Anda memahami kelebihan skema pendanaan satu ini. Meski berkaitan dengan investasi dan saham, nyatanya equity crowdfunding memiliki kelebihan besar, yaitu kemudahan yang ditawarkan untuk akses sektor privat dalam kebutuhan modal kecil. Akses yang ditawarkan juga sangat mudah karena menggunakan platform digital.
Anda yang baru memulai bisnis kecil-kecilan akan memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan investor melalui skema pendanaan ini. Bahkan pihak investornya pun sangat kredibel. Risiko equity crowdfunding juga tergolong rendah karena seluruh aspek tepercaya dan pihak platform diawasi langsung oleh OJK.
Kini, Anda sudah paham apa itu equity crowdfunding beserta cara kerja dan kelebihannya. Anda pun bisa menyimpulkan bahwa skema ini mampu membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui pendanaan untuk UMKM hingga startup.
Manfaat tersebut dapat Anda rasakan dengan mengajukan pendanaan melalui Moka Capital, program pendanaan yang dikelola Moka POS. Melalui Moka Capital, Moka POS bekerja sama dengan LandX selaku platform crowdfunding tepercaya untuk membantu para pelaku usaha mendapatkan modal. Di sisi lain, pemodal bisa membeli saham dari setiap proyek penggalangan dana yang ditawarkan.
Mari kembangkan bisnis Anda ke level yang lebih tinggi bersama Moka POS. Cek kemudahan syaratnya di sini!