Gaji
Upah atau biasa yang dibilang gaji, bisa menjadi salah satu motivasi terbesar di tempat kerja. Sayangnya untuk perusahaan startup, upah karyawan jelas lebih sedikit dibanding perushaan besar lainnya. Pada saat tertentu, berberapa perusahaan startup juga kadang menolak untuk memberikan upah per bulan, mereka lebih memilih untuk memberikan sekian persentasi dari perusahaan tersebut seperti saham kosong.
Bagi para karyawan yang baru memulai karir mereka, mungkin bisa menerima penawaran tersebut karena mereka cenderung memiliki tujuan yang lebih amibisius dan tidak melulu mengenai gaji, tapi untuk karyawan yang sudah berumur menengah keatas ini mungkin menjadi pilihan yang tak meyakinkan dan kemungkinan besar akan keluar dari perusahaan Anda dikarenakan mereka cenderung memiliki tanggung jawab lebih seperti keluarga.
Kesempatan
Karyawan yang terinsipirasi akan selalu mencari kesempatan, biarpun seberapa berbakatnya seorang karyawan, mereka akan selalu berharap untuk mengembangkan kemampuan mereka dan menambah koneksi mereka di tempat kerja.
Hal pertama yang seorang pekerja akan sadari dalam berkerja di perusahaan startup adalah jumlah teman kerja yang sedikit, dan biasanya yang berkerja di perusahaan startup adalah pemula atau mahasiswa magang, ini akan membuat mereka kehilangan motivasi dan akan mulai bertanya tanya apa saja keuntungan yang bisa didapat dalam berkerja di perusahaan besar dibanding di perusahaan startup.
Ekspetasi
Kemungkinan besar CEO dari perusahaan startup akan menjanjikan ekspetasi dan mimpi-mimpi yang tinggi dan hebat akan perusahaan itu. Ini adalah dorongan yang wajib untuk setiap perusahaan startup, tapi ini dapat menyebabkan kehilangan semangat yang fatal saat mereka mendengar kabar buruk seperti saat perusahaan tidak mencapai sebuah obyektif atau mungkin ditolak pendanaan oleh investor. Mereka akan mulai kehilangan kepercayaan ke perusahaan dan mulai mempertanyakan apakah mereka bekerja pada perusahaan yang tepat atau harus mencari pekerjaan baru.
Tekanan
Tekanan dari keluarga, teman dan dari dalam diri sendiri dapat menjadi sangat menantang jika seorang individual akan menyerahkan sebagian waktu mereka yang mungkin sangat berarti dalam periode karir mereka. Sebuah posisi di perusahaan besar bisa dianggap menjadi sebuah hal yang bergengsi tidak peduli posisinya, yang membuat mereka perasaan menjadi bagian dari sesuatu yang besar.
Berkerja di perusahaan startup juga mengorbankan lebih banyak waktu karena konflik yang lebih sering terjadi, dimana karyawan pun akan di harapkan untuk datang ke tempat kerja walaupun bukan jam kerja. Ini sering merusak relasi karyawan dengan keluarga mereka, dan bisa menjadi alasan lain untuk keluar dari perusahaan Anda.
Lingkungan
Lingkungan tempat kerja menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan bekerja, karena jika Anda akan menghabiskan 8 jam setiap hari dalam keadaan tidak senang selama 5 hari seminggu, pasti Anda tidak akan tahan lama dengan situasi seperti itu meskipun mungkin gaji atau kompensasi lebih yang diberi oleh perusahaan.
Fakta bahwa di perusahaan startup seorang individu mempunyai teman kerja yang jauh lebih sedikit dibanding di perusahaan besar yang mempunyai karyawan sangat banyak, dimana Anda bisa memilih untuk bergaul dengan siapa saja yang membuat Anda merasa nyaman. Jadi jika Anda adalah pemilik perusahaan startup pastikanlah kalau atmosfir tempat kerja tetap baik karena sangatlah penting dalam segi performa dan mental karyawan.
Namun tidak semua hal yang disebutkan diatas dapat menjadi salah satu faktor yang membuat para karyawan tidak nyaman bekerja dengan perusahaan startup, bisa dilihat lebih jauh kedalam perusahaan yang belum tepat secara infrastruktur, atasan yang tidak berpegang teguh dengan visi dan misi perusahaan, atau bisa jadi bahkan tiada masalah dengan perusahaan atau atasan, tetapi memang sang karyawan yang tidak merasa bisa memberikan kontribusi lebih terhadap perusahaan maka dari itu ia memilih untuk mundur, dan banyak faktor lainnya yang tidak dapat dihitung. Yang terpenting bagi Anda para pemilik perusahaan startup adalah dengan belajar tidak hanya dalam mengatur perusahaan Anda, tetapi juga dalam mengatur karyawan yang bekerja pada Anda.
“Treat your employees exactly as you want them to treat your best customers” – Stephen R. Covey